Senin, Maret 30, 2009

Budidaya Ikan Kekuatan Ekonomi Sumsel


Palembang, SentralPos


 Krisis global yang melanda sejumlah kegiatan usaha dibeberapa daerah di Indonesia, membauat beberapa usaha perekonomian mengalami pasang surut, baik dibidang industri maupun agrobisnis. Namun, tidak sama halnya dengan usaha budi daya, di Sumsel usaha budi daya justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 
 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel, Ir Lukman Nulhakim saat ditemui di Pemprov Sumsel, Senin (30/3) kemarin mengatakan, saat ini usaha budi daya di Sumsel memiliki prospek yang cukup baik. 
"Untuk tahun 2009 ini, program kita pada kebijakan dasar bergerak di bidang budi daya, kalau zaman orde baru dulu, 20 persen budi daya dan 80 persen dibidang tambak, sekarang kita balik, 20 persen dibidang tambak dan 80 persen dibidang budi daya. Karena yang mempunyai prospek besar untuk masa masa depan yakni budi daya,"ungkapnya.
 Menurut Lukman, hal tersebut dilakukan agar perikanan menjadi kekuatan ekonomi di Sumsel. Karena, menurutnya Sumsel banyak memiliki sungai besar hingga hal itu pasti bisa terwujud.
 "Sekarang produksi kita 60 persen dari budi daya, jadi yang kita programkan sudah benar. Dalam hal ini pemprov Sumsel juga sudah membagi sentra-sentra perikanan. Untuk ikan mas dan nilai, sentra utamanya, di Musi Rawas, Lubuk Linggau, Pagar Alam dan OKU Timur. Kalau ikan patin, sentra utamanya di Palembang, OKI, OI, Banyuasin dan Muba,"paparnya.
 Sedangkan untuk ikan hias sambung Lukman, sentra utamnya di Muba dan Palembang. Dan untuk ikan lele akan disentralkan si Palembang.  
 "Target ekspor kita cukup meningkat, tahun kemarin sudah mencapai 22 ribu U$, dan jika cuacanya cukup bagus, tahun 2009 ini akan kita tingkatkan mencapai 6 persen terutama udang. Sebenarnya produksi udang kita cukup tinggi, sebab PT Wayuni Mandira (WM) tersebut saat ini produksinya cukup tinggi yang mencapai 200 ton perhari. Namun PT WM tidak lewat melalui Sumsel tapi Lampung,"pungkasnya. (W.05)

Tidak ada komentar: