Palembang, SentralPos
Angka masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya atau golongan putih (Golput), dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 diprediksi akan menurun. Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Informasi Departemen Komunikasi dan Informatika (Defkominfo), Agus Salim dalam seminar bertajuk Peningkatan Kapasitas Lembaga Komunikasi Sosial Dalam Rangka Voter Information di Hotel Sahid Imara Palembang, Rabu (18/3).
Menurutnya, ia tidak sepakat jika dengan makin banyak partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2009 maka akan golput akan bertambah. Sebab jelas dia, seharusnya dengan semakin banyak parpol maka akan semakin banyak pilihan bagi masyarakat untuk menentukan parpol dan caleg mana yang bakal dipilih.
"Saya yakin, golput akan menurun di Pemilu 2009. Sebab, dalam pemilu legislatif sendiri biasanya caleg akan melakukan mobilisasi suara keluarganya dan pendukung untuk memilih dia. Ini, bisa mencegah terjadinya golput," ungkapnya.
Menurut dia, tidak seharusnya masyarakat tidak menggunakan hak suaranya. Sebab jelas dia, suara yang diberikan masyarakat itu sangat menentukan bagi jalannya demokrasi di Indonesia. Selain itu lanjutnya, kalau masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya maka ia pun tidak berhak untuk menuntut haknya kepada negara.
"Disinilah peranan semua lembaga komunikasi sosial, seperti Ormas, Pers, dan LSM untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya. Jangan justru, lembaga-lembaga itu menakut-nakuti masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Tarman Azam berharap media massa baik elektronik maupun cetak melakukan kampanye bersama untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya.
Menurut Tarman, sebagai pengorbanan bagi negara sepatutnya media massa khususnya cetak menyisihkan seperempat atau setengah halamannya untuk memuat iklan layanan sosial seperti mekanisme pemungutan suara atau himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
"Jadi bagi media, tidak cukup hanya dengan melakukan tugas profesionalismenya dalam meliput berita-berita kampanye yang dilakukan oleh Parpol saja tetapi juga memberikan pencerahan dan pendidikan kepada masyarakat terhadap Pemilu," urainya.
Sedangkan anggota KPU Sumsel, Ong Berlian menilai selama ini media massa di Sumsel sudah berperan aktif dalam melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2009. Menurut ia, KPU sangat terbantu dengan pemberitaan yang dibuat oleh wartawan baik terhadap mekanisme pemungutan suara maupun aturan pemilu lainnya.
"Kita terus berusaha, melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2009 yang kian dekat. Baik secara langsung, maupun tidak langsung. Teman-teman pers, sudah sangat membantu kita dalam melakukan sosialisasi sistem contreng pada Pemilu," tandasnya. (W.03)
Angka masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya atau golongan putih (Golput), dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 diprediksi akan menurun. Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Informasi Departemen Komunikasi dan Informatika (Defkominfo), Agus Salim dalam seminar bertajuk Peningkatan Kapasitas Lembaga Komunikasi Sosial Dalam Rangka Voter Information di Hotel Sahid Imara Palembang, Rabu (18/3).
Menurutnya, ia tidak sepakat jika dengan makin banyak partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2009 maka akan golput akan bertambah. Sebab jelas dia, seharusnya dengan semakin banyak parpol maka akan semakin banyak pilihan bagi masyarakat untuk menentukan parpol dan caleg mana yang bakal dipilih.
"Saya yakin, golput akan menurun di Pemilu 2009. Sebab, dalam pemilu legislatif sendiri biasanya caleg akan melakukan mobilisasi suara keluarganya dan pendukung untuk memilih dia. Ini, bisa mencegah terjadinya golput," ungkapnya.
Menurut dia, tidak seharusnya masyarakat tidak menggunakan hak suaranya. Sebab jelas dia, suara yang diberikan masyarakat itu sangat menentukan bagi jalannya demokrasi di Indonesia. Selain itu lanjutnya, kalau masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya maka ia pun tidak berhak untuk menuntut haknya kepada negara.
"Disinilah peranan semua lembaga komunikasi sosial, seperti Ormas, Pers, dan LSM untuk mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya. Jangan justru, lembaga-lembaga itu menakut-nakuti masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Tarman Azam berharap media massa baik elektronik maupun cetak melakukan kampanye bersama untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya.
Menurut Tarman, sebagai pengorbanan bagi negara sepatutnya media massa khususnya cetak menyisihkan seperempat atau setengah halamannya untuk memuat iklan layanan sosial seperti mekanisme pemungutan suara atau himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
"Jadi bagi media, tidak cukup hanya dengan melakukan tugas profesionalismenya dalam meliput berita-berita kampanye yang dilakukan oleh Parpol saja tetapi juga memberikan pencerahan dan pendidikan kepada masyarakat terhadap Pemilu," urainya.
Sedangkan anggota KPU Sumsel, Ong Berlian menilai selama ini media massa di Sumsel sudah berperan aktif dalam melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2009. Menurut ia, KPU sangat terbantu dengan pemberitaan yang dibuat oleh wartawan baik terhadap mekanisme pemungutan suara maupun aturan pemilu lainnya.
"Kita terus berusaha, melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2009 yang kian dekat. Baik secara langsung, maupun tidak langsung. Teman-teman pers, sudah sangat membantu kita dalam melakukan sosialisasi sistem contreng pada Pemilu," tandasnya. (W.03)