Selasa, Maret 31, 2009

Mahasiswi Ditodong Lalu Ditikam 4 Lubang


* Pelaku Dibekuk dan Didor
Palembang, SentralPos

Aksi pelaku kejahatan saat ini semakin sadis saja, pelaku kejahatan tidak hanya sekedar merampas barang berharga milik korbannya tetapi juga melukai bahkan menghabisi nyawa korbannya. Kondisi inilah yang dialami oleh Marisa (20), warga Lr AA Rt 29 No 41 Kelurahan 2 Ulu Palembang.
Mahasiswi IAIN Raden Fatah ini nyaris saja kehilangan nyawanya akibat aksi penodongan yang dilakukan oleh Sudirman (27), warga Bhayangkara Rt 31 Kelurahan 3-4 Ulu.
Korban tidak hanya ditodong tetapi juga ditikam menggunakan senjata tajam (sajam) sebanyak 4 lubang masing-masing dua lubang di perut dan pinggang serta punggungnya pada Minggu (15/2) sekitar pukul 13.00 WIB lalu di Lr Jambangan Kelurahan 3-4 Ulu. Berhasil merampas HP Nokia 6030 dan uang Rp 5000 milik korban, Sudirman kabur mingat dari Palembang bersembunyi di Pekanbaru.
Karena kangen dengan kampung halamannya, Sudirman kembali ke Palembang. Dikiranya, kasus penjambretan sadis yang dilakukannya itu sudah dilupakan polisi tetapi apa lacur justru, Senin (30/3) sekitar pukul 13.00 WIB anggota Polsekta Seberang Ulu (SU) I mendatangi rumahnya.
Tak pelak, kedatangan tamu tak diundang ini membuat gentar Sudirman. Takut bakal mendekam di hotel prodeo, Sudirman berusaha kabur. Tetapi, polisi yang tidak ingin kehilangan buruannya langsung bergerak cepat.
Tembakan terpaksa dilepaskan ke udara untuk memperingatkan Sudirman, tembakan peringatan tidak digubris terpaksa kaki kanan Sudirman yang menjadi sarang timah panas. Berhasil dilumpuhkan, barulah ia digelandang ke Mapolsekta SU I.
Ditemui di Polsekta SU I, Sudirman mengakui semua perbuatannya. Menurut dia, ia sudah mengikuti korban sejak korban membeli pempek. Ketika hendak pulang, korban dicegat oleh tersangka. "Aku minta duit dengannya, dan diberi Rp 5000. Aku minta lagi, dia idak ngasih karena katanya dak katek duit. Aku kesal, makanya aku rampas HP nya dan menusuknya sebanyak dua kali dibagian perut," ungkap Sudirman.
Saat itu beber Sudirman, korban berusaha lari sambil berteriak minta tolong. Melihat itu, tersangka kembali mengejar korban dan menikam pinggang dan punggung. Korban yang bersimbah darah lalu ditinggalkan sendirian.
Kapolsekta SU I, AKP Djoko Julianto SIK ketika dikonfirmasi membenarkan berhasil membekuk tersangka. "Setelah mendapat laporan dari korban, kita terus mencari tersangka. Ternyata ia kabur dan bersembunyi di Pekanbaru. Pada Senin kemarin, barulah keberadaanya berhasil kita ketahui. Tersangka, akan kita jerat dengan pasal 365 dengan hukuman 5 tahun penjara," tandasnya. (W.19)

Korban Human Trafficking Dititipkan ke Dinsos


Palembang, SentralPos

Enam gadis asal Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu Jawa Barat yakni Tia (19), Tini (23), Sarmin (28), Lina (19), Tiara (23) dan Ayu (16) yang menjadi korban Human Trafficking (perdagangan manusia), Selasa (31/3) belum juga dijemput oleh orang tua mereka walaupun keenamnya sudah diamankan di Mapoltabes Palembang.
Keenam wanita malang yang awalnya dijanjikan akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Singapura tetapi kenyataanya dijadikan pemuas nafsu pria hidung belang di dua wisma yang ada di eks lokalisasi Teratai Putih Kampung Baru Palembang itu, sudah dimintai keterangan oleh Poltabes dan diperbolehkan pulang ke kampung halaman mereka.
Tetapi karena belum dijemput keluarganya, maka keenam wanita itu terpaksa dititikan sementara oleh Poltabes ke Dinas Sosial (Dinsos) sambil menunggu keluarga mereka menjemput dari Indramayu. Hal itu disampaikan Kapoltabes, Kombes Pol Luky Hermawan kepada wartawan.
Dalam keterangan persnya, Kapoltabes mengatakan hasil pemeriksaan keenam gadis yang dipaksa menjadi 'kupu-kupu malam' itu awalnya di kampung halaman mereka dijanjikan oleh Wati bisa bekerja sebagai TKI dengan job PRT di Singapura melalui perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Eka Santi Jaya Mulia (ESJM) di Bekasi.
"Dari mereka berenam, kita menemukan adanya surat pernyataan sanggup bekerja di PT Eka Santi Jaya Mulia di Bekasi. Mereka mengaku, sukarela untuk bekerja di PT ESJM itu dan tidak ada unsur paksaan. Tetapi , mereka tidak tahu kalau itu hanya kedok belaka dan tidak tahu kalau mereka dijual untuk dijadikan PSK," terang Kapoltabes.
Pengakuan ke enam korban ini beber Kapoltabes dikuatkan dengan laporan dari salah satu orang tua korban, yang sempat melacak keberadaan anaknya di PT ESJM. Hasil pelacakan salah satu orang tua korban tersebut, ternyata anaknya tidak ada bekerja di PT ESJM dan akhirnya ditemukan di Palembang.
"Kasus ini masih terus kita selidiki, untuk pengembangan. Keenam korban, kita titipkan ke Dinsos jika ada keluarga mereka yang menjemput maka akan kita izinkan," tegas Kapoltabes.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (30/3) Poltabes berhasil membongkar kasus Human Trafficking setelah mendapat laporan dari salah satu orang tua korban. Keenam korban yang kesemuanya warga Indramayu itu, dijemput oleh polisi di dua wisma di Kampung Baru.
Keenam wanita malang tersebut, awalnya dijanjikan bekerja sebagai TKI di Singapura tetapi kemudian dijual seharga Rp 3 juta di kampung baru. Selama satu minggu di sana, menurut salah satu korban yakni Ayu (16), ia sudah dipaksa oleh maminya untuk melayani setiap tamu pria yang bertandang ke wisma mereka.
"Kami tidak diperbolehkan keluar kamar, dan dipaksa harus melayani pria yang datang ke kamar. Selama satu minggu, aku sudah 10 kali dipaksa melayani pria hidung belang kadang dalam satu hari bisa dua kali aku harus melayani tamu. Uang hasilnya, diambil oleh mami dan aku hanya dikasih untuk uang makan saja," terang Ayu. (W.19)

Sumsel Jadi Contoh Pelarangan Aliran Ahmadiyah


Palembang, SentralPos

Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu contoh bagi beberapa provinsi di Indonesia dalam pelarangan aliran Ahmadiayah. Pelarangan Aliran tersebut dikeluarkan oleh Gubernur Sumsel berupa Surat Keputusan I(SK) yang saat itu dijabat oleh H Mahyuddin N SPoG. Salah satunya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTB) yang melakukan studi banding ke Sumsel untuk berbagi pengalaman guna mengatasi aliran Ahmadiayah.
Hal ini terungkap saat pertemuan antara wagub NTB beserta stafnya dengan Pemprov Sumsel, dalam rangka sharing pengalaman khususnya berkaitan dengan SK Gubenur tentang pelarangan aliran dan aktivitas Ahmadiyah, Selasa (31/3) kemarin. Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh wagub Sumsel H Eddy Yusuf, dengan melakukan pembahasan mengenai perkembangan Ahmadiyah saat ini.
Wagub NTB Ir H Badrul Munir MM saat diwawancarai usai pertemuan menjelaskan, kedatangan mereka ke Sumsel tersebut terkait dengan SK Gubernur Sumsel yang melarang aliran dan aktivitas Ahmadiyah di Sumsel.
"Satu-satunya provinsi di Indonesia yakni Sumsel, yang telah mengeluarkan SK pelarangan aliran dan aktivitas Ahmadiyah. Untuk itu kami ingin berbagi pengalaman dan melakukan apa saja yang dilakukan Sumsel. Yang menarik bagi kami yakni, yang dilarang itu aliran dan aktivitasnya bukan membubarkan organisasi,"ungkapnya.
Menurut Badrul, dalam surat keputusan bersama (SKB) yang dikeluarkan, ada kewenangan daerah untuk melakukan pengamanan, pembinaan terhadap SKB itu. Satu bentuk pembinaan dan pengamanan itu adalah dengan melakukan pelarangan terhadap aliran dan aktivitas ahmadiyah.
"Satu-satunya yang mengeluarkan itu adalah Gubernur Sumsel. Jadi apa yang dilakukan di Sumsel akan kita terapkan di NTB,"ujarnya.
Ditambahkan Badrul, jumlah aliran Ahmadiyah yang ada di NTB saat ini sekitar 130 orang, dan kondisinya ini sama dengan di Sumsel. "Mereka tidak membaur dengan masyarakat Islam pada umumnya, karena mereka tidak mau membaur, jadi ada reaksi dari masyarakat NTB,"bebernya.
Sementara itu, Wagub Sumsel H Eddy Yusuf membenarkan hal tersebut. Namun, bagi Eddy persolan Ahmadiyah di NTB lebih memprihatinkan dibanding Sumsel. "Persolannya lebih gawat dari Sumsel, bahkan mereka sudah mengungsi untuk transmigrasi. Hingga ada reaksi dari masyarakat mendesak gubernurnya untuk membubarkan aliran dam aktivitas Ahmadiyah,"pungkas Eddy. (W.05)

Dicari Investor untuk Kampung Baru


Palembang, SentralPos

Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf, merasa gerah dengan terungkapnya kasus Human Trafficking (perdagangan manusia) yang dialami enam remaja asal Indramayu di eks lokalisasi Teratai Putih Km 8 Palembang. Kawasan lokalisasi yang telah ditutup dan dilarang semasa Gubernur H Rosihan Arsyad ini, masih tetap beroperasi.
Agar kejadian serupa tidak terulang, menurut Eddy kawasan itu harus dirubah fungsinnya menjadi kawasan tertentu misalkan industri atau perumahan. "Kalau ada investor yang berminat mengambil alih lahan di sana, saya sangat mendukung. Terserah, mau dijadikan apa lokasi teratai putih itu asalkan bukan lagi sebagai lokalisasi," terangnya, Selasa (31/3).
Mantan Bupati OKU ini juga berharap, pihak keamanan untuk bertindak lebih tegas terhadap germo yang masih berkeliaran dan terus mengelola 'bisnis lendirnya' di Kampung Baru walaupun sudah dilarang. Sebab kata Eddy, sudah jelas para germo itu melanggar aturan yakni SK Gubernur Sumsel yang menutup dan melarang aktifitas 'bisnis esek-esek' di kawasan itu.
"SK itu sampai saat ini belum dicabut, artinya setiap aktifitas yang bertentangan dengan SK Gubernur Sumsel tersebut adalah melanggar hukum. Karena itu, saya berharap polisi maupun Pol PP bertindak tegas," harapnya.
Diakui Eddy, Pemprov kesulitan untuk menegakkan aturan dalam SK Gubernur Sumsel yang melarang adanya 'bisnis lendir' di eks lokalisasi teratai putih kampung baru tersebut. Karena kata Eddy, semua tanah di kawasan itu dimiliki masyarakat.
Dia juga enggan membuka kesempatan untuk berdialog dengan germo yang ada di Kampung Baru, sebab tegas Eddy aktfitas yang dilakukan germo di sana jelas-jelas melanggar aturan baik hukum positif maupun hukum agama.
"Tidak mungkin ada dialog dengan germo disana, mereka jelas melanggar. Satu-satunya jalan, adalah tindakan tegas untuk menegakkan hukum," tandasnya. (W.05).

Hari ini, Gaji PNS Naik 15 Persen


Palembang, SentralPos


Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemprov Sumsel, hari ini (Rabu. red) dapat tersenyum lebar. Pasalnya kenaikan gaji sebesar 15 persen mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2009. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Keuangan Sumsel, Laonma PL Tobing SE saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/3).
Dijelaskan Laoma, kenaikan gaji sebesar 15 persen bagi PNS ini berdasarkan PP No 8 Tahun 2009 dan mengacu pada surat direktorat jenderal pembendaharaan Pusat. "Ya, besok (hari ini. red) kenaikan gaji sebesar 15 persen mulai diberlakukan dan langsung dibayarkan. Namun, untuk gaji rapel selama bulan Januari hingga Maret belum dibayarkan karena harus cek dulu,"kata kabiro yang belum lama dilantik ini.
Dikatakan Laoma, untuk anggaran biaya gaji sudah tidak ada masalah lagi, karena memang anggarannya selalu disiapkan.
"Untuk gaji PNS semuanya berjumlah 19,1 miliyar. Sedangkan untuk rapel telah disiapkan sebesar 19,1 M. Dan untuk gaji Gubernur juga akan di sesuaikan dengan kenaikan tersebut,"jelasnya.
Ditambahkannya lagi, untuk jumlah PNS dilingkungan Pemprov Sumsel sebanyak 7.800 pegawai."Kalau untuk kabupaten/kota, itu tergantung kebijakan pemerintah kabupaten/kota masing-masing.(W.05)

Terpaksa Belajar di Kelas Darurat




Ironis ditengah janji banyak partai politik (Parpol) untuk konsen membangun dunia pendidikan di Indonesia kalau diberi kesempatan memimpin, tetapi masih ada di Sumsel sang generasi penerus bangsa yang harus belajar dengan fasilitas apa adanya.
Bahkan, bisa dibilang ruang belajar yang ditempat puluhan siswa kelas tiga di SDN 2 Desa Negeri Agung Kecamatan Buay Pemuka Peliung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), jauh dari dikatakan layak sebagai ruang belajar.
Bagaimana tidak pantauan SentralPos, Selasa (31/3) kondisi ruang kelas jauh dari kata nyaman. Bahkan, bahaya terus mengintip mengancam keselamatam bocah-bocah bangsa ini. Plafon di atas kelas mereka, bukan hanya rusak tetapi sudah jebol yang bisa kapanpun runtuh menimpah siswa yang belajar.
Di kala musim penghujan seperti sekarang, tetesan air hujan dipastikan akan membanjiri ruangan kelas. Bukan hanya itu, dinding kusam menjadi pemandangan biasa bagi anak-anak kelas 3 SDN Negeri Agung ini. Ini ditambah dengan pembatas dinding antar kelas yang awalnya diplester semen tetapi kini sudah jebol dan ditutup denga triplek bekas.
Ruangan itu pun menurut guru SDN 2 Desa Negeri Agung, Abu Mansyur sebenarnya bukan ruangan kelas melainkan eks ruangan guru. Karena kurangnya ruangan maka terpaksa eks ruangan guru itu, disulap menjadi ruang belajar bagi siswa kelas 3.
"Ruangan lain sudah rusak, hanya ruangan ini yang paling bagus dan layak untuk dijadikan ruangan belajar. Sehingga terpaksa, kami menjadikan ruangan ini sebagai ruangan kelas bagi siswa kelas 3," terangnya.
SDN 2 Desa Negeri Agung sendiri, sudah berdiri sejak tahun 1982 dan kini memiliki 120 siswa. Sekolah tersebut, tahun 2006 pernah direhab dibagian atapnya saja. Sedangkan bagian lain dibiarkan saja, sehingga kondisi dinding gedung sekolah itu kini mulai retak dan tinggal menunggu waktu saja akan ambruk.
Kepsek SDN 2 Negeri Agung, Sardi A.Ma Pd ketika coba ditemui diruang kerjanya, tidak ada ditempat. Informasi dari dewan guru ternyata sang Kepsek jarang datang ke sekolah. "Kalau ke sekolah, paling hanya mengisi absent," kata salah seorang guru yang minta dirahasiakan namanya. (rad)

Sabu-sabu Senilai Rp 70 Juta Diamankan


Palembang, SentralPos

Satuan Narkoba Poltabes Palembang, Senin (30/3) sekitar pukul 20.30 WIB berhasil mendapatkan 'ikan besar'. Ikan yang dimaksud tidak lain adalah salah satu bandar sabu-sabu di Palembang yakni Rambalan als Simon (47), warga Jalan Slamet Riyadi Rt 10 No 289 Kelurahan 9 Ilir.
Resedivis kambuhan itu, dibekuk polisi dirumahnya. Awalnya, petugas tidak berhasil menemukan barang bukti (BB) satu pun di rumahnya. Tetapi, ketika sepeda motor tersangka diperiksa polisi berhasil menemukan sabu-sabu seberat 20,39 gram atau senilai Rp 70 juta di bawah jok sepeda motornya.
Sabu-sabu itu, dikemas oleh Simon dalam lima paket seharga Rp 14 juta dan tujuh paket seharga Rp 300 ribu. Informasi yang dihimpun SentralPos, Simon sendiri ternyata baru 4 bulan lamanya menghirup udara segar setelah selama ini harus mendekam di Lapas Pakjo selama 9 bulan.
Dua bulan bebas, Simon menggeluti bisnis haramnya. Tidak tanggung-tanggung, ia menjadi 'penguasa' di kawasan 13 dan 14 Ilir. Tetapi baru dua bulan memegang peredaran sabu-sabu di 13 dan 14 Ilir, bisnis haram Simon itu tercium oleh polisi.
Ditemui di ruang riksa Poltabes Palembang, Simon mengaku sabu-sabu seberat 20,39 gram itu baru saja dibelinya dari Andi, bandar besar sabu-sabu di Jakarta. "Barang itu, diantar oleh Usman," terang Simon.
Dari 20,39 gram sabu-sabu itu bebernya, sudah terjual sebanyak 5,5 gram atau setengah jie. "Aku sudah dua kali mesan sabu dengan Andi, kalau barangnya sudah datang dari Jakarta biasanya aku janjian ketemu dengan kurinya Andi yaitu Usman di Sekojo atau kawasan Dempo," ungkapnya.
Dari bisnisnya itu kata Simon, keuntungan yang direguknya cukup besar. "Kalau semuanya habis, paling idak aku untung Rp 10 juta," bebernya.
Sementara itu Kasat Narkoba Poltabes Palembang, AKP Syahril Musa ketika dikonfirmasi membenarkan anggotanya berhasil membekuk bandar sabu yang menguasai peredaran di kawasan 13 dan 14 Ilir. "Dari tangannya kita berhasil mengamankan sabu-sabu seberat 20,39 gram. Dia sendiri sudah lama jadi target operasi (TO) kita. Dia (tersangka), saat ini masih diperiksa untuk pengembangan," tandasnya. (W.19)

Senin, Maret 30, 2009

Jalan Simpang Tebing Bulang-Jirak Rusak Parah


Muba, SentralPos

Kondisi Jalan Simpang Tebing Bulang menuju Jirak Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin sangat memprihatinkan. Sepanjang jalan yang merupakan urat nadi perekonomian warga di dua kecamatan itu dipenuhi dengan lubang berdiameter besar. akibatnya, kelancaran arus transportasi dikawasan itu kerap terganggu.

 Berdasarkan Pantauan SentralPos dilapangan Senin, (30/3) kemarin terlihat kemacetan arus lalu lintas disekitar desa Tebing Bulang menuju JIrak. Puluhan kendaran harus antri untuk melewati salah satu titik jalan yang digenangi air bercampur Lumpur. kondisi itu sepertinya memang harus dilakukan para pengemudi kendaraan jika, tidak mau kendaraanya terperosok kedalam lubang yang berlumpur.
 Rata-rata lubang yang berada dijalan itu berdiameter cukup besar yakni berkisar antara 30 cm hingga 50 cm. tak hanya itu dibeberapa titik tertentu jalan itu ada yang aspalnya sudah tidak kelihatan lagi, sehingga fisiknya tidak seperti layaknya badan jalan, melainkan lebih mirip dengan kubangan kerbau.
 Padahal, jalan itu, merupakan jalur utama tranportasi warga jirak dan sekitarnya untuk melaksanakan kegiatan perekonomiannya sehari-hari. ironisnya, kondisi itu sudah berlangsung lama, sampai saat ini belum terlihat adanya tanda-tanda kalau jalan itu akan diperbaiki. 
 Kerusakan yang terjadi dijalan itu, selain disebabkan banyaknya kendaraan yang melintas bermuatan tonase tinggi. intensitas curah hujan yang tinggi dikawasan itu, membuat kerusakan kian parah.
 Hasan (40) salah satu sopir truk saat dikonfirmasi SentralPos dilokasi mengeluhkan dengan kondisi jalan menuju desa jirak yang dalam keadaan rusak parah. menurutnya, kerusakan yang terjadi dijalan itu telah merugikan dirinya sebagai sopir. karena, jarak yang seharusnya bisa ditempuhnya dalam waktu dua jam, menjadi molor hingga lima jam.
  “Ada beberapa titik jalan rusak parah dan sulit untuk dilalui kendaraan roda empat, kerusakan ini sudah lama sampai saat ini belum ada tanda tanda akan diperbaiki” keluhnya.
 Lebih lanjut Hasan berharap, adanya upaya pihak Pemerintah dan instansi yang berkompeten dibidangnya untuk segera melakukan perbaikan terhadao jalan yang rusak. "Kami berharap Pemerintah segera memperbaiki jalan ini, sehingga roda perekonomian masyarakat dapat berjalan lanjar serta aktivitas warga tidak terhambat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya," harap Hasan.
 Hal senada diungkapkan Poniman (30) salah warga setempat mengaku kerusakan jalan ini sudah berlangsung lama, dan dalam setiap harinya tingkat kerusakan terus meluas, apalagi, sekarang musim hujan.
 "Kemacetan arus lalu lintas dijalan ini sudah menjadi pemandangan kami sehari-hari, kendaraan harus antri untuk melewatinya satu persatu untuk keluar dari kubangan lumpur tersebut belum lagi sering dilewati kendaraan bermuatan berat sehingga membuat jalan bertambah parah," ungkapnya. (Kur)



Berobat Gratis di OKU Tidak Gratis Lagi


Baturaja, SentralPos

Jaminan kesehatan untuk masyarakat yang di programkan pemerintah melalui jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) tentunya sangat membantu masyarakat terutama yang kurang mampu untuk berobat

 Apalagi tambahan dana dari Pemprov Sumsel yang mencanangkan berobat gratis bagi masyarakatnya tentu akan semakin banyak membantu mengatasi keterbatasan dana kesehatan dalam melayani berobat gratis yang telah di programkan oleh pemerintah pusat.
  Namun kenyataannya walaupun sudah banyak dana yang dianggarkan pemerintah untuk berobat gratis tetap saja masih ada pungutan yang dilakukan petugas kesehatan dengan berbagai macam dalih untuk
melegalkan agar masyarakat mau membayar.
  Bukti nyata adanya pungutan di RS Ibnu Sutowo baturaja adalah Tujah (52), pasien rujukan Puskesmas unit 12 Batumarta yang sedang rawat inap di rumah sakit umum ini karena didera kanker ganas. 
 Saat ini Tujah hanya dilayani seadanya saja, dikarenakan ada obat khusus yang dibutuhkan untuk pengobatan penyakitnya seharga Rp 2 juta belum mampu dibelinya. Sedangkan obat-obat lainnya yang selama ini digunakan juga harus dibeli dengan biaya sendiri, sedikitnya ada tiga kwitansi pembelian obat dari apotik koperasi pegawi rumah sakit umum Ibnu Sutowo Baturaja yang dikantonginya.
  Hal tersebut disampaikan oleh Solihun (43) anak Tujah saat ditemui H Sodirin Samsudin anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu dari Fraksi Partai Persatuan pembangunan (PPP) kemarin (30/1) di ruang rawat inap rumah sakit Ibnu Sutowo Baturaja.
 Tetapi itu dibantah oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) OKU, Suharmanto SKM MKes saat ditemui di aula DPRD OKU. Menurut dia, semua biaya pengobatan bagi pasien tidak mampu sudah ditanggung pemerintah dan tidak ada batasan biaya yang dikeluarkan asalkan pengobatan pada standar kelas tiga. 
 “tidak ada batasan bagi pasien yang dirawat sekalipun harus dirujuk ke Jakarta tapi hanya pada kelas tiga saja,” kata Suharmasto.
 Untuk Rumah Sakit Ibnu Sutowo sendiri beber Suharmanto, memiliki anggaran dan manejemen yang berbeda sehingga ia tidak tahu kalau ada pungutan di RS itu dan ditegaskannya itu bukanlah tanggungjawab dia. 
 "Yang bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan pengobatan gratis di RS Ibnu Sutowo adalah Dirutnya, bukan saya," imbuhnya. 
 Sementara anggota DPRD OKU, H Sodirin dan H Romadhon sangat menyesalkan adanya pungutan yang dilakukan oleh manejemen RS Ibnu Sutowo terhadap salah satu pasiennya padahal pasien itu adalah pasien tidak mampu yang otomatis biaya pengobatannya ditanggung pemerintah. 
 "Kami sendiri sudah menerima empat pengaduan warga terkait dengan pungutan yang dilakukan di RS Ibnu Sutowo maupun di PUskesmas yang ada di OKU. Ini, akan kita bahas di dewan secepatnya," janji Sodirin. Ia juga menghimbau masyarakat pro aktif memantau pelaksanaan berobat gratis di OKU. Bila ditemukan adanya pungutan, Sobirin berharap itu dilaporkan ke dewan sehingga bisa ditindaklanjuti. (rad) 



Mikol Resmi Pakai stiker Hologram


Palembang, SentralPos


 Untuk mengawasai dan menertibkan peredaran Minuman Beralkohol (Mikol), Pemprov Sumsel melakukan pengawasan melalui SK Gubernur. Pengeluaran SK tersebut berdasarkan pengajuan permohonan Asosiasi Peredaran Minuman Beralkohol (APMB) untuk memasukkan mikol ke Sumsel.
 Hal ini diungkapkan oleh kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel Eppy Mirza, Senin (30/3) di Pemprov Sumsel. Dijelaskan Eppy, pengajuan permohonan APBM tersebut kita kaji kembali dengan membentuk tim yang melibatkan kejaksaan, kepolisian dan bea cukai. 
 "Dari hasil kajian tersebut, kuota itu akan diuji coba dulu selama persemester yakni 6 bulan. Dan Mikol kita kategorikan dalam 3 kategori, yakni A mengandung alkohol atau etanol sampai 5 persen, B dari 5 sampai 20 persen, dan C yang agak keras sampai 50 persen. Jika dari evaluasi kuota yang diberikan melebihi kebutuhan riil, akan kita ciutkan lagi,"jelasnya.
 Menurut Eppy, pada prinsipnya minuman beralkohol tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. Namun, karena ada kaitannya dengan pariwisata, hingga harus tetap beredar. "Suka tidak suka, minuman tersebut pasti tetap beredar karena menyangkut dengan pariwisata di Sumsel. Meski demikian kita tetap harus waspada, maka supaya mereka tidak liar kita buat kuota,"tegasnya.
Ditambahkan Eppy, karena ada kaitannya dengan kuota itu ada instrumennya dengan pengendalian, maka dibuat hologram.
  "Jadi minuman yang beredar itu ada hologramnya dengan 3 golongan A, B, dan C. Dan jika ada minumman yang beredar itu tidak berhologram, maka itu ilegal dan akan kita musnakan,"bebernya. (W.05)  

Budidaya Ikan Kekuatan Ekonomi Sumsel


Palembang, SentralPos


 Krisis global yang melanda sejumlah kegiatan usaha dibeberapa daerah di Indonesia, membauat beberapa usaha perekonomian mengalami pasang surut, baik dibidang industri maupun agrobisnis. Namun, tidak sama halnya dengan usaha budi daya, di Sumsel usaha budi daya justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 
 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel, Ir Lukman Nulhakim saat ditemui di Pemprov Sumsel, Senin (30/3) kemarin mengatakan, saat ini usaha budi daya di Sumsel memiliki prospek yang cukup baik. 
"Untuk tahun 2009 ini, program kita pada kebijakan dasar bergerak di bidang budi daya, kalau zaman orde baru dulu, 20 persen budi daya dan 80 persen dibidang tambak, sekarang kita balik, 20 persen dibidang tambak dan 80 persen dibidang budi daya. Karena yang mempunyai prospek besar untuk masa masa depan yakni budi daya,"ungkapnya.
 Menurut Lukman, hal tersebut dilakukan agar perikanan menjadi kekuatan ekonomi di Sumsel. Karena, menurutnya Sumsel banyak memiliki sungai besar hingga hal itu pasti bisa terwujud.
 "Sekarang produksi kita 60 persen dari budi daya, jadi yang kita programkan sudah benar. Dalam hal ini pemprov Sumsel juga sudah membagi sentra-sentra perikanan. Untuk ikan mas dan nilai, sentra utamanya, di Musi Rawas, Lubuk Linggau, Pagar Alam dan OKU Timur. Kalau ikan patin, sentra utamanya di Palembang, OKI, OI, Banyuasin dan Muba,"paparnya.
 Sedangkan untuk ikan hias sambung Lukman, sentra utamnya di Muba dan Palembang. Dan untuk ikan lele akan disentralkan si Palembang.  
 "Target ekspor kita cukup meningkat, tahun kemarin sudah mencapai 22 ribu U$, dan jika cuacanya cukup bagus, tahun 2009 ini akan kita tingkatkan mencapai 6 persen terutama udang. Sebenarnya produksi udang kita cukup tinggi, sebab PT Wayuni Mandira (WM) tersebut saat ini produksinya cukup tinggi yang mencapai 200 ton perhari. Namun PT WM tidak lewat melalui Sumsel tapi Lampung,"pungkasnya. (W.05)

'Kami Butuh Jalan Bukan Janji'


Palembang, SentralPos

Ternyata masih ada wilayah di Palembang yang terisolasi, ironisnya ini sudah terjadi 65 tahun. Wajar jika kemudian, ratusan warga Sungai Pedado Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati luar biasa kecewa. Uniknya kekecewaan itu diluapkan ke Pemprov Sumsel bukan ke Pemkot Palembang sebagai yang punya wilayah. 

 Aksi ratusan warga Sungai Pedado ini dilakukan Senin (30/3), dalam aksinya ratusan warga ini mengeluhkan minimnya akses transportasi yang masuk ke kampung mereka. "untuk ke Sungai Pedado, tidak ada kendaraan umum yang bisa masuk. Satu-satunya transportasi adalah ketek," terang Husni, koordinator aksi (Korak) kepada SentralPos. 
 Itu kata dia disebabkan putusnya jalan sepanjang satu kilometer, walaupun sudah terjadi berpuluh-puluh tahun tetapi terang Husni tidak ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiknya. Akibatnya, untuk beraktifitas warga harus mengeluarkan biaya besar. 
 "Jalan kami sudah putus sejak zaman Belanda, tetapi Walikota Palembang dan Gubernur Sumsel telah beberapa kali berganti tetapi tidak ada satupun yang berusaha memperbaiki jalan kami. Hingga detik ini, Wako Palembang tidak membantu untuk memperbaiki jalan itu karena itu kami minta gubernur memperbaikinya apalagi waktu kampanye pak Gub pernah janji akan memperbaiki jalan itu," terangnya. 
 Keluhan yang sama juga dilontarkan banyak warga, menurut mereka sudah 65 tahun hidup warga Sungai Belado terisolasi akibat putusnya jalan sepanjang 1 kilometer. "Kami butuh jalan, bukan janji. Kami minta pak gub untuk memperbaiki jalan kami," harap mereka.  
 Menanggapi aksi itu, Asisten I Pemprov Sumsel Mukti Sulaiman didampingi Kaban Kesbang dan Linmas Rusli Nawi melakukan dialog dengan beberapa perwakilan warga. Ditemui usai dialog, Kaban Kesbang dan Linmas Rusli Nawi menerangkan Pemprov secepatnya akan menurunkan tim untuk mensurvey kondisi jalan tersebut. 
 "Insyallah tanggal 14 April, tim dari Dinas PU Bina Marga Sumsel akan turun mensurvey jalan itu. Jika sudah ada datanya, maka akan segera diperbaiki," tegasnya. 
 Rusli mengaku tahu persis bagaimana penderitaan warga Sungai Pedado sebab kata dia, ia pernah menjabat Camat seberang Ulu (SU) I. "Saya tahu, ke sana tidak ada jalan darat. Satu-satunya transportasi hanya menggunakan ketek, tanggal 14 April tim dari PU BM Sumsel akan kita turunkan untuk melakukan survey. Insyallah dalam waktu secepatnya jalan itu diperbaiki, kami minta warga untuk bersabar," kata dia kepada ratusan warga. 
 Disambung Rusli, untuk membangun jalan ke Sungai Pedado agar bisa dilalui kendaraan roda empat membutuhkan dana yang tidak sedikit karena itu bebernya harus dianggarkan dulu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel.
 Tetapi Pemprov tegasnya, akan mengusahakan secepat mungkin jalan ke Sungai Pedado paling tidak bisa dilalui kendaraan roda dua terlebih dahulu sambil menunggu dianggarkannya dana untuk perbaikan jalan tersebut. (W.05)

Kapal Beras Tenggelam di Sungai Musi


Palembang, SentralPos

Kecelakaan di perairan Sungai Musi kembali terjadi, Senin (30/3) sebuah kapal motor sungai yang mengangkut 20 ton beras tenggelam di Sungai Musi tepatnya di perairan Sungai Lais Palembang. Informasi yang berhasil dihimpun SentralPos, KM Musdalifah tenggelam akibat menabrak dermaga Pelabuhan Sungai Lais. 

 Sebelumnya, KM Musdalifah yang dikemudikan Sawir warga Makarti Jaya Banyuasin itu berangkat dari Makakarti dengan tujuan Pasar Sekanak Palembang. Rencananya, di pasar itu KM Musdalifah akan membongkar 20 ton beras yang diangkutnya. 
 Tetapi malangnya, belum sampai ke tujuan tiba-tiba mesin KM Musdaklifah mati mendadak karena mengalami kerusakan. Akibatnya, laju kapal tidak bisa dikendalikan oleh serang (pengemudi) sehingga terseret arus sungai yang cukup deras dan menghantam dermaga Pelabuhan Sungai Lais. 
 Tak pelak, kapal yang terbuat dari kayu ini mengalami kerusakan parah. Bagian depan kapal pecah, sehingga air langsung masuk ke dalam badan kapal. Perlahan tapi pasti, KM Musdalifah pun karam ke dalam Sungai Musi. 
 Untunglah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tiga awak kapal naas tersebut, berhasil menyelamatkan diri ketika kapal mulai tenggelam. Walaupun demikian, salah satu awak kapal yakni Yanto masih terlihat shock dengan kejadian itu.
 Menurutnya, ia hampir saja kehilangan nyawa akibat tenggelamnya kapal tersebut. "Untunglah, waktu kapal nak tenggelam kami sempat meloncat dan berhasil menyelamatkan diri," ungkapnya. 
 Sementara pemilik kapal, Sawir mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 250 juta akibat tenggelamnya KM Musdalifah tersebut. Menurut dia, sejak berlayar dari Makarti Jaya kondisi kapal dalam keadaan baik. Tetapi ketika melintas di kawasan Sungai Lais entah mengapa tiba-tiba mesin kapal rusak. 
 "Mesin kapal mati, kami coba menghidupkannya kembali tetapi tidak bisa. Karena arus sungai yang kuat, laju kapal terseret hingga menabrak dermaga," terangnya. 
 Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Palembang, Edi Nursalam ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Menurut dia, kejadian itu murni kecelakaan. "Sebelum menabrak dermaga, mesin kapal mati sehingga terseret arus sungai dan menabrak dermaga. Saat ini KM Musdalifah, belum kami evakuasi karena ada beberapa bagian kapal yang rusak," tandasnya. (W.03)

6 Gadis Indramayu Dijual ke Palembang


* Dijadikan PSK di Kampung Baru

Palembang, SentralPos

Orang mana yang tidak mau ditawari pekerjaan dengan gaji besar, apalagi ditengah himpitan ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan ditempat tinggalnya. Ketika datang tawaran untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Singapura, kesempatan itu pun tidak disia-siakan oleh Tia (19), Tini (23), Sarmin (28), Lina (19), Tiara (23) dan Ayu (16), yang kesemuanya warga Indramayu Jawa Barat (Jabar). 

 Sayang, bukannya dollar yang diterima tetapi justru rupiah demi rupiah dengan susah payah dengan melayani nafsu pria hidung belang di Wisma Sari Indah Kampung Baru KM 6 Palembang. Uang hasil memeras keringat dan 'kenikmatan' itupun tidak semuanya diterima melainkan wajib disetorkan ke sang mami yakni Yanti (32). 
 Untunglah penderitaan ke enam gadis ini, tidak berlangsung lama. Pada Senin (30/3), ke enamnya berhasil diamankan oleh Poltabes Palembang dari Wisma Sari Indah Kampung Baru. Informasi yang berhasil dikumpulkan SentralPos, ke enam gadis ini berhasil diamankan berkat laporan Arwan, bapak kandung dari Tiara salah satu korban. 
 Arwan sendiri berhasil melacak keberadaan anaknya, setelah berhasil menghubungi anaknya Tiara melalui telpone. Dalam percapakannya, Tiara menceritakan semua kejadian yang mereka alami termasuk harus menjadi pelayan seks bagi pria hidung belang di Palembang. 
 Tak pelak mendengarkan cerita anaknya itu, Arwan berang. Tetapi jauhnya jarak antara Indramayu dan Palembang menyulitkan dia apalagi Arwan tidak tahu dimana letak Kampung Baru yang disebutkan anaknya. Tetapi sebagai orang tua, ia tetap nekat ke Palembang untuk menyelamatkan anaknya dan melaporkan semua kejadian itu ke Poltabes. 
 Mendapatkan laporan itu, dengan cepat polisi melakukan penyidikan dan berhasil membongkar sendikat perdagangan orang ini. Mami Yanti, yang menjadi induk semang pun hanya pasrah ketika harus digelandang ke Mapoltabes guna dimintai keterangan. 
 Ayu (16), salah satu korban kepada SentralPos mengaku sudah satu minggu di sekap di Wisma Sari Indah. "Selama 1 minggu, aku sudah dipaksa melayani nafsu 10 pria. Dalam satu hari, kadang lebih dari satu pria yang harus aku layani," akunya dengan polos. 
 Menurutnya, ia bersama lima temannya tidak mampu menolak paksaan untuk melayani setiap tamu prianya. Sebab mereka dikawal oleh orang-orang suruhan Mami Yati. "Habis berhubungan, uangnya langsung diambil oleh mami," keluh Ayu. 
 Disambungnya, ia sendiri ke Palembang karena tergiur dengan bujuk rayu Mami Yanti. Awalnya kata Ayu, ia didatangi oleh Mami Yanti di rumahnya di Indramayu. Disana, ia ditawari untuk bekerja sebagai PRT di Singapura dengan gaji lumaya besar. 
 Karena ingin membantu kedua orang tuanya, Ayu pun menerima ajakan itu. Ternyata beber Ayu, bukan hanya dia yang ditawari oleh Mami Yanti tetapi ada lima orang lainnya. "Kami lalu berangkat dari Indramayu menggunakan bus, katanya hendak dipondokkan dulu untuk diberi pelatihan di Palembang. Ternyata di sini, kami dipaksa menjual diri," imbuhnya. 
 Sementara itu mami Yanti sendiri, sampai berita ini diturunkan belum bisa dimintai keterangan karena masih diperiksa secara intensif oleh Poltabes Palembang. (W.19)

Minggu, Maret 22, 2009

Bupati Lahat, Bantu Korban Kebakaran


Lahat, SentralPos
Kemarin, disejumlah tempat korban kebakaran di Empat Kecamatan diantaranya Kecamatan Pajar Bulan, Kecamtan Gumay Talang, Kecamatan Pseksu dan Kecamtan Kota Lahat, Kabupaten Lahat Bupati Lahat. H. Sayfudin Aswari Riva’I, memberikan Uluran Tangan yaitu bantuan berupa Uang sebesar Rp 5 Juta sampai dengan Rp 7,5 Juta per Kepala Keluarga (KK) yang belum lama ini tertimpa musibah 
 Acara yang dihelat disebuah mesjid di Desa Ngalam Lama, kecamatan Gumay Talang itu dihadiri Wakil Bupati Lahat H Sukadi Duadji MM, Sekda Lahat Ir H Eddy Chairil Iswan MM, Kadinkesos Rechnawati, unsur Muspida Lahat, Camat Gumay Talang Tokoh Adat Desa setempat, serta warga Desa Ngalam Baru yang hadir saat pemberian bantuan tersebut 
 Dalam kesempatan itu Bupati lahat menyampaikan keprihatinannya terhadap musibah yang menimpa mereka. Bantuan yang diberikan itu diakui Bupati memang belum sebanding dengan kerugian yang dialami oleh para korban kebakaran namun setidaknya dapat memberikan mamfaat untuk membantu meringankan beban penderitaan yang dialami para korban,” pergunakan bantuan itu dengan sebaik-baiknya. Besarnya bantuan yang diberikan itu merupakan wujud kepedulian kita terhadap musibah yang kalian hadapi saat ini,”semua ini hanyalah cobaan bagi tertimpah musibah dan kita minta masyarakat selalu bersabar” Pintanya. 
 Selain itu juga Bupati mengatakan, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lahat, selain untuk korban kebakaran Pemkab juga telah menganggarkan Sumbangan Kematian. Anggaran itu sebesar Rp 3 Milyar,” setiap warga yang meninggal kita berikan Sumbangan tanpa memandang siapapun dan dari manapun asal Warga tersebut. Ujarnya. 
 Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Kesejate rahan Sosial (kesos), Lahat Ir Rechnawati mengungkapkan Kepada Wartawan, total bantuan kepada korban kebakaran yang diberikan mencapai 123 juta. Bantuan itu untuk dikecamatan Pajar Bulan, Gumay Talang, Pseksu dan Gumay Talang. Selain bantuan itu Lanjutnya Rechnawati, Pemkab Juga memberikan bantuan kepada mesjid di Desa Ngalam Baru, Kecamatan Gumay Talang.”Dana yang telah kita berikan kita minta supaya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya” Pintanya. (Din) 


Kontes Waria Menuai Protes MUI

Palembang, SentralPos
Kontes Waria yang dilaksanakan diadakan Caleg DPRD Sumsel dari Partai Golkar H Piterman Maulana, SE yang juga juga Ketua DPRD Kota Pagarlam di Gedung Balai Kota Nendagung, Saptu (21/3) sekitar pukul 19.00 WIBbanyak menuai protes dari berbagai kalangan termasuk tokoh masyarakat Kota Pagaralam. Tanggapan kurang setuju dilontarkan Ketua MUI H Deni Priansyah S. Ag dan Tokoh Masyarakat Kota Pagaralam H Demyati Rais 
“Kontes waria yang diadakan salah seorang caleg dari Partai Gokar H Piterman Maulan menimbulkan kotroversi dan tidak sesui dengan Kota Pagaralam menimbulkan citra kurang baik terhadap masyarakat Kota Pagaralam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai kontes waria tidak sesuai dengan visi dan misi Kota Pagaralam, kota anggrobisnis dan pariwisata yang bernuasa islami. Masyarakat Kota Pagaralam cukup menjujung tinggi nilai etika dan religius jadi dengan kotes wari ini justru seakan terjadi penyimpangan, “ kata Ketu MUI Kota Pagaralam H Deni Priansyah S.Ag, Minggu (22/3). 
Deni mengatakan, sangat disayangkan kegiatan yang mengandung kotrovesri ini justru dilakukan seseorang yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat Kota Pagaralam. Melalui kegitan ini justru akan menimbulkan citra yang kurang baik, apalagi dilakukan pejabat, sebab cukup banyak acara yang bisa dilakukan dengan tidak mencederai Pagaralam bernuasa islami. 
“Alangkah baiknya jika mengadakan acara dan kegiatan disesuikan dengan visi dan misi nuasa islami, contohnya kontes busana muslim. Bukan kontes wari dengan gaun malam. Disamping itu ajaran agama juga melarang keras laki-laki menyerupai wanita dan perempuan menyerupai laki-laki, apalagi hal ini dipertontonkan dengan masyarakat banyak,”ujar Deni. 
Siapa saja berhak membuat acara atau kegitan yang diharapkan akan menjadi pusat hiburan bagi masyarakat Kota Pagaralam yang cukup haus denagan hiburan. Buktinya setiap acara yang diadakan dalam suasana panggung terbuka selalu dipadati penonton. Namun perlu dikaji dan menjadi bahan pemikiran untuk dapat memilih dan memili kegitan yang tidak justru menimbulkan keresahan didalam masyarakat. Kontes waria dari nilai estitika juga sudah kurang baik, apalagi kebanyakan yang menonton juga kaula muda. 
 “MUI menghibau kepada masyarakat Kota Pagaralam khususnya para caleg dapat melakukan kegiatan yang dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarak khususnya anak-anak muda,”kata Deni. 
Hal yang sama juga dikatakan H Dimyati Rais yang lebih dikenal dengan Pandin, menurutnya kontes waria memang kurang pantas jika diadakan di Kota Pagaralam, apalagi Kota Pagaralam dikenal dengan nuansa islaminya. 
“ Sebagai tokoh masyarakat, saya sangat menyayangkan dengan adanya acara kontes waria tersebut, dikhawatirkan dengan adanya tersebut akan berdampak kurang baik bagi kondisi lingkungan masyarakat, apalagi dengan nuansa islami,”ungkapnya. 
Tapi sangat disayangkan ternyata di kotes waria ini juga dibalut dengan nuansa kampanye untuk mencari dukungan yang dilakukan salah seorang caleg di lingkungan kaumm waria. 
“Kita selaku masyarakat berhak memberikan masukan dan memberikan kritikan jika yang dilakukan tidak sesuai dengan aturan, sebab hal ini dilakukan demi kebaikan bersam,”kata dia. 
Sementara itu H Piterman Maulana ketika dikonfirmasi mengatakan, kontes waria ini sifatnya hanya pribadi tidak ada hubungan dengan yang lain termasuk dirinya menjadi Caleg DPRD Sumsel dari partai Golkar. 
 “Kita hanya melakukan kontes busana waria yang bertujuan untuk menampung aspirasi mereka yang selama ini terkesan kurang mendapat perhatian, itu saja, Ujar Piterman. (asn)  

Tim Gabungan Tertibkan Pedagang Pasar Inpres

Pagaralam, SentralPos
 Tindakan tegas terhadap Pedang Kaki Lima dan para Pedagang Pasar Inpres yang belum mau pindah ke Pasar Sub Agrobisnis Nendagung sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya, Akhirnya, Tim Gabungan yang terdiri dari Satusan Polisi Pamong (Sat Pol PP), Dispenda, Camat Lurah, dan instansi terkait lainya kembali melakukan penertiban pedagang pasar Inpres dan Pedagang Kali Lima (PKL), Minggu (22/3), Penertipan tersebut dimulai dari pukul 06.00 WIB dipimpin langsung Walikota Pagaralam Drs H Djazuli Kuris. 
 Awalnya, Pasar Inpres tersebut dulunya telah dipagari seng untuk menertibkan dan menutup pasar tersebut, namun para pedagang tersebut sebagian masih berjualan di Pasar tersebut, sementara sebagian lagi telah berjualan di Pasar yang baru yatiu Pasar Sub Agrobisnis. 
 Oleh karena itu, Tim Gabungan tersebut langsung membongkar dan menutup kembali lokasi pasar yang sudah mulai di bongkar tersebut dengan menggunakan seng, kebanyakan dipasar tersebut para pedagang berjualan sayur, ikan asin, rempah-rempah dan kelontogan. 
 Para Pedagang yang melihat kedatangan tim gabungan tersebut langsung berlari tungang langgang menyelamatkan daganganya agar tidak disita petugas, namun ada juga pedagang yang pasrah menyimpan sendiri daganganya yang sudah terlajur berjulan. Sejumlah pejabat tampak ikut dalam razia tersebut yaitu Asisten III Musridi Muis SH MSi, Kepala Dinas PU Ir H Edy Tamrin MM, Kepala Bappeda Ir Hj Zaitun Msi, Kepala Pol PP Junaidi Yatip, Camat Pagaralam Utara Bakti SIP Msi dan Kapolsek Pagaralam Selatan 
 Menurut Djazuli Kuris, sudah ada payug huum Perda tetang relokasi pemindahan PKL dan Pedagang Pasar Inpres, sebab tidak ada alasan lagi bagi semua pedadang di lokasi lama tidak pindah. Semua fasilitas mulai dilengkapi dan dibangun sesui dengan keinginan pedagang seperti petak, gudang, jalan, dan los semuanyan sudah disedikan dilokasi yang baru di Pasar Nendagung. 
 “Kita ingin kawasan kota lebih bersih dan tertata dengan rapi agar nuasa Besemah (Bersih, Sejuk, Aman dan Ramah) benar-benar dapat terwujud. Maka dengan itu semua pedagang harus dipindahkan, tidak ad lagi yang berjulan di daerah eks Pasar Seghepat Seghendi dan termasuk Pasan Inpres. Nantinya didaerah ini akan dibangun taman kota yang diharapkan akan dapat mendukung kebersihan dan keindahan kota ,”ungkap Djazuli. 
 Dikatakan dia, kalau daerah ini ingin maju tentunya harus dilakukan perubahan dan termasuk menata kawasan kota agar lebih terlihat bersih dan menyenagkan bagi wisatawan yang datang ke Kota Pagaralam. Kalau daerah Pagaralam sudah maju dan tertata rapi akan menarik wisatawan untuk datang. “Kalau Pagaralam bersih dan tertata dengan rapi akan menarik orang untuk datang khususnya wisatawan, hal ini akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga. 
 Sementara itu Kepala Pol PP Kota Pagaralam Junaidi Yatip, SE, mengatakan bahwa Pihaknya akan selalu memindahkan para pedagang yang masih berjulan di lokasi yang sudah dipasangpagar dengan dinding seng. Sebab didaerah yang baru sudah lengkapi dengan berbagai fasilitas Pasar tidak ada alas an lagi PKL atau pedadang lainya tidak pindah. 
“Kita sudah lakukan berbagai upaya termasuk pemindahan secara paksaa agar pedagang yang ada menempati lokasi yang baru, tapi kenyataanya mereka masih bandel tidak mau pindah dilokasi baru. Sebagai tindak lanjut untuk tahap pemindahan kali ini rencananya tim terpadu akan terus melakukan razia secara rutin,”ungkap Junaidi. 
Diiharapkan dengan dukungan semua pihak termasuk pedagang dan kekompakan petugas nantinya akan dapat merealisasaikan program ini. Apalgi dalam pemindahan ini dilakukan dengan mengedepankan sikap yang santun akan dapat menjadikan tugas pemindahan PKL akan berjalan lancar. Sebab diharapkan program pemindahan ini kota ini akan terlihat lebih bersih dan tertata dengan rapi. (asn) 

Tim Merdeka Pecahkan Rekor Muri

Palembang, SentralPos
Tim Merdeka yang dibina oleh tokoh muda H Dodi R Alex Noerdin Lic Econ MBA, yang merupakan Ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumsel, juga Caleg DPR RI dari Partai Golkar no urut 2, kemarin di Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya Sabtu (21/3), memecahkan rekor Musium Rekor Dunia Indonesia (Muri), kategori bermain tenis meja serentak dengan peserta terbanyak, dengan no urut Muri 3623.
Meja tenis yang disediakan dan diberikan kepada masyarakat sebanyak 300 unit, acara dimulai dengan pembukaan permainan tenis meja secara serentak oleh pembina Tim Merdeka, H Dodi Reza, dilanjutkan dengan pemberian sertifikat Muri, oleh Manajer Muri, Jusuf Ngadri didampingi pengurus Muri lainnya, kepada pembina tim merdeka, H Dodi Reza, acara juga dihadiri oleh Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin.
Sebelum pemberian sertifikat, pada sambutannya, Manajer Muri, Jusuf Ngadri mengatakan, Indonesia pernah mendapatkan prestasi yang baik pada olahraga tenis meja, mengenai pemecahan rekor Muri ini kata Jusuf, diharapkan dapat menginspirasikan lembaga atau instansi lain, untuk berlomba membangun negeri lebih baik lagi khususnya bidang olahraga.
“Muri telah mencatat prestasi masyarakat Palembang, yaitu bermain secara serentak tenis meja dengan peserta terbanyak,” katanya.
Lebih lanjut kata Jusuf, dengan adanya fasilitas meja tenis yang diberikan oleh Tim Merdeka untuk masyarakat ini, dapat menciptakan bibit petenis meja yang baik, paling tidak memberikan kebugaran bagi masyarakat sehingga dapat berprestasi, dalam membangun bersama Gubernur Sumsel.
Sementara itu, usai diberikan sertifikat Muri, Pembina Tim Merdeka, H Dodi R Alex Noerdin Lic Econ MBA mengatakan, pemecahan rekor Muri ini salah satu cara untuk meningkatkan dan memasyarakatkan minat berolahraga, khususnya tenis meja di Sumsel. 
“Insya Allah dengan diberikannya 300 unit meja tenis untuk kelompok muda di Sumsel ini, perkembangan olahraga akan semakin baik, dan kita berharap di masa akan datang dapat memecahkan rekor-rekor lainnya,” kata Caleg DPR RI Dapil Sumsel I yaitu, Muba, Banyuasin, Lubuk Linggau dan Musi Rawas ini.
Menurut Dodi, dipilihnya tenis meja karena olahraga ini sudah digemari hingga pelosok desa, namun yang penting adalah timbulnya semangat masyarakat untuk berolahraga timbul, sehingga dapat menjadi pemicu bibit tenis meja di Sumsel, yang dapat membawa nama Sumsel.
“300 meja ini untuk memecahkan rekor saja, namun sebanyak total 500 meja akan disebar ke Sumsel, ini merupakan stimulus, selama ini masyarakat banyak terkendala fasilitas olahraga, sekarang kita sediakan fasilitasnya,” kata Dodi, yang akan mengembangkan cabor olahraga di Sumsel.
Tim Merdeka juga mengadakan kegiatan bakti sosial pengobatan gratis, yang telah melayani 500 pasien umum, melayani Keluarga Berencana (KB) 400 orang, dan 200 anak yang dikhitan. Selain itu, diadakan juga senam massal yang diikuti ribuan peserta, hiburan Band Keris Patih, Tarzan Boys, Grup Lawak Empat Sekawan, pemberian door prize, kegiatan panjat pinang dengan 16 tiang, dan panjat tebing (wall climbing).
Siti Baiduri warga RT 95 Perumnas Sako Kenten, salah satu kelompok warga Kelurahan Sako yang mendapatkan meja tenis mengatakan, pemberian meja tenis merupakan hal positif yang dilakukan oleh Tim Merdeka. “Dengan adanya tenis meja yang diberikan Tim Merdeka untuk masyarakat, yang selama ini fakum berolahraga akan aktif lagi,” katanya seraya mengucapkan terimakasih kepada Tim Merdeka.
Nuna (46) warga RT 3, Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus, yang mengikuti berobat gratis mengatakan, ia tetap mendukung kegiatan berobat gratis meski program gratis sudah dijalankan. “Inikan nak mbantu masyarakat, biar lebih dekat untuk berobat,” katanya. (rel)


Menegkop UKM Resemikan Pasar Buah Pertama di Sumsel


Palembang, SentralPos
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Surya Dharma Ali, Sabtu (21/3) secara langsung meresmikan pasar buah tradisional di kawasan Jakabaring Palembang. Pasar buah dengan 220 kios ini, merupakan pasar buah tradisional pertama di Sumsel yang dikelola oleh Koperasi Al-hidayah.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf, Walikota Palembang H Eddy Santana Putra, sejumlah pejabat dilingkungan Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang, serta para pengurus koperasi Al Hidayah. 
Dalam sambutannya Surya Dharma Ali minta kepada para pedagang untuk menjual buah produk lokal. "Sebagai pasar yang fokus menjual buah-buahan diharapkan mampu menampung buah lokal sebagai bentuk dukungan terhadap petani dan mengikis pengangguran. Jangan sampai buah lokal menjadi tamu di negeri sendiri, tetapi mampu menjadi komoditi unggulan yang dapat dinikmati masyarakat setempat,"tegasnya.
Diungkapkannya, pembangunan pasar tradisional tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pedagang dan petani lokal yang memproduksi buah. "Berikan kesempatan seluas-luasnya pada penjualan buah lokal sehingga petani bisa menikmati hasil kerja mereka karena produk mereka diminati masyarakat,"ungkapnya.
Semetara itu Walikota Palembang H Eddy Santana Putra menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya pembangunan pasar buah tradisional tersebut. menurutnya, hal ini merupakan suatu wujud perhatian pemerintah dengan menggunakan dana koperasi untuk pembangunan pasar. 
"Pasar buah Jakabaring ini dikelola Koperasi Al-hidayah yang telah sukses mengelola Pasar Tradisional Alang-alang Lebar KM 12 Palembang. Dengan Pola keterlibatan koperasi dalam sistem pengelolaan pasar trasdisional diharapkan memermudah masyarakat khususnya pedagang memperoleh kios dengan harga murah dan mencicil,"ujarnya.
Ditambahkan Eddy, sejak tahun 2004 hingga sekarang sudah ada beberapa pasar tradisional yang dibangung dengan menggunakan pola keterlibatan koperasi dalam sistem pengelolaannya. 
"Dengan pola tersebut yang dinilai berhasil, maka kita akan terus mengembangkannya hingga pasar-pasar tradisonal dapat bersaing dengan pasar-pasar modern,"jelasnya.
Sama halnya yang diungkapkan Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf, menurutnya banyak pasar-pasar modern seperti di Mall-mall saat ini menjadi daya saing yang berat bagi pertumbuhan pasar-pasar tradisonal. "Dengan keberhasilan Walikota Palembang tersebut yang menerapkan pola keterlibatan koperasi, diharapkan menjadi contoh bagi kabupaten/kota yang lain,"puji Eddy. (W.05)  



JK-Suryadharma Ali Bahas Golden Triangle


Palembang, SentralPos
Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali membahas mengenai gagasan koalisi golden triangle atau segitiga emas, antara PPP, Golkar dan PDIP. Pembahasan ini dilakukan saat kedua pimpinan partai besar tersebut bertemu di Bandara Sultan Badaruddin II, Palembang tepatnya di ruang keberangkatan penerbangan luar negeri sekitar 15 menit. 
Semula pertemuan ini rencananya berlansung di ruang VIP bandara tersebut, namun, karena alasan politis menyangkut dampak penggunaan fasilitas milik negara, hingga Suryadharma yang baru memutuskan bertemu Jusuf Kalla di ruang keberangkatan luar negeri. 
Sayangnya, pertemuan singkat tersebut berlangsung tertutup. Namun, kedua pihak berkomitmen untuk menyatukan tekad menyukseskan pemilihan umum. 
Suryadharma mengatakan bahwa pembentukan segitiga emas antara Golkar, PPP dan PDI Perjuangan ini diharapkan akan semakin mengerucut menjadi medan magnit dalam pemilihan umum. 
“Setelah dibentuknya golden triangle tersebut diharapkan akan ada partai-partai lain yang dapat memperkuat pemerintahan mendatang,”ujar Suryadharma. 
Sementara itu, JK yang ditemui usai pertemuan menolak untuk memberikan komentar terkait pertemuan tersebut.
Untuk diketahui, pertemuan antara JK dan Suryadharma Ali ini awalnya tidak dijadwalkan. Dalam pertemuan ini, Suryadharma Ali bertujuan ke ke Jakarta usai meresmikan pasar buah tradisonal di Jakabaring Palembang, sedangkan JK yang baru tiba hendak menghadiri kampanye terbuka di lapangan Parkir Stadion Bumi Sriwijaya Palembang. (W.05)

  



JK Janjikan Indonesia akan Lebih Baik


Palembang, SentralPos
Ketua Umum Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar M Jusuf Kalla (JK) dalam kampanye terbuka di Palembang, menjanjikan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa jika partainya memenangi Pemilu Legislatif 2009 bangsa Indonesia akan lebih baik. Dalam pernyataan tersebut, JK mengajak seluruh masyarakat khususnya para pendudung partai Golkar untuk menggunakan hak suaranya pada pemuli 9 April mendatang dengan memilih partai Golkar dengan nomor urut 23.
"Saya berjanji jika partai Golkar menang, pemerintahan akan berjalan dengan lebih baik dan lebih cepat,"teriak JK di sambut tepuk tangan ribuan masa yang memadati lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Sabtu (21/3) kemarin.
Kampanye tersebut merupakan kampanye pertama Partai Golkar di Sumsel. Hadir juga dalam kampanye, Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Alex Noerdin, sejumlah caleg dari partai Golkar , serta ribuan massa kader Golkar yang mengenakan seragam berwarna Kuning.
Dalam orasinya, JK mengatakan dalam membangun bangsa yang lebih baik, dibutuhkan partai yang kuat dengan pengalaman yang panjang dan kader-kader terbaik. Selain itu sambung juga melalui kader-kadernya telah banyak yang berbuat untuk masyarakat. 
"Salah satunya adalah Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang telah berbuat mensejahterakan masyarakat, dengan keberhasilannya dalam menyelenggarakan program berobat gratis dan sekolah gratis,"ungkap JK.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Alex Noerdin juga mengajak para massa kader Golkar untuk memilih partai Golkar yang telah melahirkan kadr-kader yang berkulaitas dan teruji.
"Masih ingat dengan janji-janji saya saat kampanye?. Jika dalam satu tahun masa jabatan saya, janji berobat gratis dan Sekolah gratis tidak terlaksana, maka saya akan mundur dari jabatan gubernur. 22 Januari yang lalu, janji berobat gratis telah saya tunaikan dalam waktu 81 hari, dan insya allah pada bulan mei mendatang, janji sekolah gratis juga akan ditunaikan,"teriak Alex dihadapan massa kader Golkar.
"Ini merupakan buah karya dari kader partai Golkar, maka tidak salah jika semua masyarakat menggunakan hak suaranya dengan memilih partai Golkar,"pungkasnya. 
Dalam kampanye ini, juga dimeriahkan oleh artis-artis ibukota, yakni Krispati, Tarzan Boyz, Deri dan Ginanjar. (W.05)  

Belum Tahu Digugat Cerai


Jakarta, SentralPos
Sejak tahun lalu rumah tangga Glenn Fredly dan Dewi Sandra dikabarkan bermasalah. Keduanya tak pernah mau bicara secara gamblang. 
Gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjawab pertanyaan. Glenn melayangkan gugatan cerai 17 Maret 2009 lalu.
"Kita belum tahu sama sekali. Ini kan berita dari suaminya, coba konfirmasi ke mereka dulu saja," kata Wisnu manajer Dewi, Minggu 22 Maret 2009.
Menurut Wisnu, pihak Dewi tak tahu menahu perihal gugatan cerai tersebut. Perceraian belum pernah dibahasnya bersama pelantun 'Buktikan' itu. "Dari pihak suaminya sendiri belum jelas juga kok," Wisnu berujar.
Saat ini menurut Wisnu, Dewi sedang sibuk di dapur rekaman. April mendatang rencananya istri Glenn itu akan merilis album teranyar. Sayang pihak Glenn hingga berita ini diturunkan tidak dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasi. (vns)

Ratusan Warga 'Serbu' Mapolres OKI

* Dipicu Dibubarkannya Pertunjukkan OT
Kayuagung,SentralPos
Ratusan warga Kota Kayuagung Kabupaten OKI, Sabtu (21/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB mendatangi Kepolisian Resor (Polres) OKI. Kedatangan ratusan warga ke Polres OKI tersebut dengan menggunakan
sepeda motor dan berjalan kaki dipicu karena dibubarkannya pertunjukkan organ tunggal (OT) pada malam hari oleh petugas yang pada saat acara itu tengah berlangsung.
Walaupun kedatangan warga dengan penuh emosi dan berujung anarkis, namun pihak kepolisian berhasil membubarkan aksi massa tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, buntut dari kedatangan serta
kemarahan warga tersebut dilatarbelakangi pembubaran pagelaran OT yang diselenggarakan tiap pesta pernikahan di Kota Kayuagung.
Setidaknya, ada beberapa titik pesta pernikahan yang berlangsung pada malam itu dengan menggunakan OT yang sempat diingatkan petugas agar segera dihentikan yakni Kelurahan Mangun Jaya, Kelurahan Jua-Jua,
Kelurahan Paku dan Kelurahan Celika Kota Kayuagung.
Menurut Majid (51), warga Kelurahan Paku Kecamatan Kota Kayuagung OKI, pembubaran OT yang dilakukan petugas tersebut jelas sangat bertentangan dengan adat istiadat Kayuagung.
Menurutnya, setiap pesta pernikahan di Kota Kayuagung masih menggunakan adat mulah yakni perpisahan pengantin laki-laki dan perempuan dengan teman-temannya dan pengantin secara bertahap mengenakan sebanyak tujuh kali pakaian hingga pukul 00.00 WIB dengan diiringi Organ Tunggal. Namun, dengan sangat terpaksa sekitar pukul 21.00 WIB, pertunjukkan OT ini dihentikan.
 “Inilah yang menjadi pemicu warga mendatangi Polres OKI. Mereka tidak terima pertunjukkan OT dihentikan,” katanya.
Dia mewakili warga meminta kepada Polres OKI, Pemkab OKI maupun pihak Legislatif untuk dapat mengkaji ulang pelarangan pertunjukkan OT pada malam hari karena dinilai sangat bertentangan dengan adat istiadat Kota Kayuagung.
“Kalau soal masalah narkoba, itukan individu masing-masing dan seyogyanya dapat ditempatkan petugas untuk mengawasi serta menangkap pengedar narkoba ditiap pertunjukkan OT,” katanya.
Ketua Moule Mounai (Pemuda/i) Kabupaten OKI, Nurmuin Anggi, menyatakan kebiasaan adat Kayuagung disaat pesta pernikahan memang menggelar pertunjukkan OT malam hari hingga pukul 00.00 WIB. Namun, pesta pernikahan tersebut diiringi oleh pertujunkkan yang menggunakan alat musik tradisional.
Menurutnya,seiring dengan berjalannya waktu dan zaman, maka setiap pesta pernikahan diiringi dengan pertunjukkan OT.
Dia mengakui sejak diberlakukannya kesepakatan bersama antara Polres OKI, Pemkab OKI, pihak legislatif, tokoh masyarakat lainnya tentang pelarangan OT satu tahun terakhir, banyak kontroversi bermunculan.
“Kalau tidak ada solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini, maka akan terus menuai polemik ditengah masyarakat,” katanya.
Dia juga meminta agar pihak terkait lainnya untuk segera mengkaji ulang keputusan pelarangan OT malam hari karena sangat bertentangan dengan adat Kayuagung.
Sementara, Ketua adat Kayuagung OKI, A Rahman Ahmad saat dikonfirmasi kemarin meminta kepada masyarakat Kayuagung untuk tetap tenang dan tidak melakukan suatu hal yang dapat menganggu ketertiban serta keamanan.
“Saya harapkan tenang dan kita akan duduk stu meja dengan Polres, Pemkab dan tokoh lainnya untuk mencarikan solusi terbaik dari permasalahan pelarangan OT malam hari ini,” tuturnya.
Disinggung adanya instruksi dari Ketua Adat Kayuagung dengan diperbolehkannya pertunjukkan OT malam hari ditiap pesta pernikahan mengarah ke politis, lanjut dia, sebenarnya pihaknya sebagai tokoh adat memang memperbolehkan OT malam hari, kecuali remix dan pihaknya tidak pernah sama sekali datang dan menyepakati pelarangan OT malam hari antara Polres, legislatif, maupun Pemkab OKI.
“Sebagai Calon Legislatif Daerah Pemilihan I, semuanya tidak ada muatan politis. Karena saat kesepakatan satu tahun lalu, saya sebagai tokoh adat tidak pernah ikut andil dalam kesepakatan pelarangan OT malam hari,” kilahnya..
Menyikapi hal tersebut, Kapolres OKI AKBP Cok Bagus Ary Yudayasa melalui Wakapolres OKI Kompol M Rendra Salipu SIK saat dikonfirmasi kemarin menyatakan pihaknya akan mengundang semua pihak, baik tokoh
adapt, agama, Pemkab OKI untuk duduk satu meja membicarakan permasalahan larangan OT malam hari ini.
"Akan kita ajak tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda untuk duduk satu meja membicarakan duduk persoalan terkait pelarangan OT malam hari ini," katanya singkat. (wan)

Pemprov Beri Insentif Investor KTM


Jakarta, SentralPos
Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) siap memberikan insentif dan kemudahan kepada investor yang memajukan Kota Terpadu Mandiri [KTM]. Namun demikian insentif ini bisa menggerakan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. 
"Kita siap memberikan insentif kepada investor, baik lokal maupun internasional yang mau mengembangkan KTM," Demikian dikatakan Sekda Pemda Sumsel, Musyrif Swardi usai dialog interaktif "Pengentasan Pengangguran Melalui Upaya Peningkatan Program Transmigrasi Di Kota Terpadu Mandiri" di Jakarta, 20 Maret 2009. 
Hadir pula Drs Djoko Sidik Pramono- Dirjen Pembinaan Penempatan Masyarakat Kawasan Transmigrasi [P2MKT] dan Deputy III Bidang Pambangun Ekonomi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir Rachmat Tatang Bacharudin. 
Menurutnya, Sumsel sendiri memiliki 3 KTM dari 4 KTM nasional, yakni Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Banyuasin. Kawasan ini lebih diprioritaskan mengembang SDM-nya agar kelihatanya hasilnya. "Karena ini masyarakat transmigrannya bukan berasal dari jawa seluruhnya, tapi 50% dari lokal dan 50% dari luar Sumsel," terangnya.
Ditanya dari mana dana pembangunan KTM, Musyrif menambahkan pembiayaan pembangunan KTM itu, terdiri sdari 30% dana pusat, 30% dana APBD [15% berasal dari Pemda Pemprov dan 15% lagi dari masing-masing kabupaten]. Sementara 40% lagi dana berasal dari investor yang berminat mengembangkan potensi daerah tersebut.
Lebih jauh kata Musyrif, konsep pengembangan KTM harus disesuaikan dengan visi dan misi daerah.. Terutama soal prdoduk unggulan yang akan dikembangkan dalam suatu kawasan atau wilayah, sehingga penempatan transmigrasi dapat meningkatkan produktifitas daerah.
Diakui Musyrif, peran transmigrasi dalam pembangunan di Sumatera Selatan cukup besar. Hal ini terbukti dimana daerah transmigrasi yang ada merupakan merupakan penyumbang stock pangan baik untuk kebutuhan lokal maupun nasional. Untuk kebutuhan pangan daerah telah cukup, bahkan 2008 surplus pangan sekitar 500.000 ton dan untuk tahun 2009 diperkirakan surplus pangan sekitar 700.000 ton.
Sementara itu, Djoko Sidik Pramono juga mengatakan hal sama. Pengembangan KTM lebih diarahkan kepada bidang keahlian masing-masing transmigran. Sehingga mereka dapat mandiri begitu masuk KTM. "Dengan begitu, anak-anak dari para transmigran tidak mungkin kembali lagi ke daerah asal. Karena mereka mandiri dan sukses," ujarnya.
Menurutnya, KTM memang dirancang sebagai kawasan transmigrasi yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal. Karena itu yang dibidik adalah peningkatan kualitas SDM-nya. Selain itu juga ditingkatkan sarana dan prasarana, alias infrastruktur pendukung untuk menarik minat investor dibidang agribisnis dan agro industri. (rel)
 
 

SBY Jawab Kritik Pesaingnya


*Janji Terus Lakukan BLT
Palembang, SentralPos
Kebijakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemerintahanya selama ini, sering menuai kritik para pesaingnya salah satunya, Megawati Soekarno Putri. Ketua Umum DPP Partai Demokrarsi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, pernah mengecam kebijakan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) yang dikucurkan pemerintahan SBY sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. 
Pemberian BLT dinilai Megawati, adalah salah satu bentuk program yang membodohi masyarakat. Tetapi hal itu, dijawab oleh SBY. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD), SBY membela semua program yang telah dilaksanakan pemerintahannya selama ini. 
"Tidak ada yang salah dari BLT, BLT kita berikan untuk meringankan beban masyarakat. Tidak salah jika negara membantu rakyatnya, agama tidak melarang itu," kata SBY dihadapan puluhan ribu yang membirukan lapangan parkir Bumi Sriwijaya dalam Kampanye Akbar PD, Minggu (22/3). 
SBY juga membantah jika dianggap program pro rakyat yang selama ini dilakukan pemerintahannya, hanyalah program BLT. Ditegaskan SBY, banyak program pro rakyat yang telah dikucurkan pemerintah seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Jamkesmas dan program lainnya. 
"Apakah itu salah, tidak. Program-program pro rakyat ini akan terus kita lakukan. Partai apa yang akan melanjutkannya ?, Partai Demokrat. No berapa, No 31," tegas SBY. 
 Dalam kesempatan itu, SBY juga berharap Sumsel bisa menjadi provinsi lumbung energi dan pangan nasional. Menurut dia, dengan potensi kekayaan alamnya Sumsel bisa mewujudkan itu. Dia juga berjanji akan memperhatikan pembangunan infrastruktur di Sumsel dan memberikan perhatian lebih kepada kesejahteraan guru dan kesehatan masyarakat Sumsel. 
 "Sumatera Selatan harus menjadi lumbung energi, minyak, gas, batu bara listrik harus kita bangun. Agar benar-benar provinsi Sumsel harus menjadi sumber energi," ungkap SBY. 
 Sambung SBY, "Apakah kalian ingin hasil dan capaian ini dilanjutkan atau tidak. Apakah kalian ingin Indonesia dan Sumsel terus maju," Kalau mau, pilih parpol yang konsisten, konsekuen dan bekerja keras untuk rakyat," tanya Yudhoyono yang merupakan mantan panglima Kodam Sriwijaya itu kepada massa.
 Untuk itu lanjutnya, dibutuhkan program-program pro petani dan pro rakyat seperti bantuan benih dan pupuk kepada petani. Program-program itulah cetus SBY yang akan dilakukan Partai Demokrat.  
 Pada kampanye tersebut, ribuan massa yang hadir terlihat antusias dengan dihibur sejumlah artis ibukota yakni, Dewi Yull, Ike Nurjanah, The Changcuters, Andra and the Backbone serta Edwin dan Jodi. Massa tampak berdesak-desakan hingga harus disiram dengan air pemadam kebakaran yang telah disiapkan sebelum acara berlangsung. (W.05)

Kamis, Maret 19, 2009

Tuntut Rt Devenitif, Warga Suka Damai Ancam Golput

Palembang, SentralPos

Sedikitnya 200 orang warga kampung Suka Damai, kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami kamis, (19/3) kemarin mendatangi kantor Lurah Kebun Bunga. kedatangan warga yang lengkap dengan spanduk dan alat pengeras suara itu menuntut agar pihak pemerintah mengaku keberadaan Rt mereka sebagai Rt yang devenitif.

 Bahkan dalam orasinya, warga mengancam tidak akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu tahun 2009 yang akan digelar pada 9 April Mendatang. "Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, itu artinya pemerintah tidak mengakui kami sebagai warga negara Indonesia. jadi untuk apa kami memilih, lebih baik kami golput saja," kata Warga mengucapkannya secara serentak.
 Berdasarkan Pemantauan SentralPos dilapangan, meski aksi demo yang dilakukan warga Sukadamai itu merupakan aksi damai, namun mereka mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Sukarami. Setelah sempat melakukan orasinya secara bergantian, akhirnya perwakilan warga diterima Lurah Kebun Bungga Arianto, S.Sos untuk berdialog di dalam ruangan.
 Koordinator Aksi Sahirin Muhamad Amin dihadapan Lurah Kebun Bunga menyampaikan keinginan warga agar keberadaan rukun tetanga (Rt) mereka yang selama ini menginduk di Rt 01, Rw 01 kelurahan Kebun bunga dapat dimekarkan dan diresmikan atau didevenitifkan. mengingat saat ini tingkat populasi penduduk dikawasan itu sangat cepat.
 "Saat ini kampung Sukadamai dihuni sedikitnya 750 Kepala Keluarga. jadi kami berharap Pemerintah kelurahan, kecamatan dan Pemerintah Kota Palembang dapat meresmikan atau mendevenitifkan Rt se-Sukadamai," kata Sahirin.
 selain itu lanjut Sahirin, warga sukadamai juga meminta kepada pemerintah agar tidak mencampuradukan permasalahan sengketa tanah dengan permasalahan kependudukan di kampung sukadamai.
 "Karena selama ini kami selalu dipersulit dan dikesampingkan oleh pemerintah. misalnya masalah pengajuan sarana umum pihak kelurahan tidak mau mengetahui dalam bentuk apapun. selain itu permasalahan pembuatan KTP dan KK kami juga dipersulit dengan dalih bukti pelunasan PBB, sementara pemerintah sendiri tidak pernah ada kebijakan yang berpihak kepada kami mengenai PBB," kata Sahirin.
 Lurah Kebun Bunga Arianto,S.Sos dihadapan warga berjanji akan menyampaikan apa yang menjadi aspirasi warga kampung Sukadamai kepada pihak-pihak yang berkompeten dibidangnya.
 "Yang jelas aspirasi warga ini kami tampung, dan kemudian akan kami tindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait lainnya," kata Arianto.
 Dikatakan Arianto, selama ini kawasan kampung Sukadamai masih berstatus sengketa dengan berbagai pihak. salah satunya sengketa dengan beberapa eks karyawan Pertamina. "selama ini kita pernah menerima sangahan dari beberapa pihak yang mengklaim atas lahan dikawasan Sukadamai. Namun demikian, kita tetap akan mencari solusi terbaik atas keinginan warga Sukadamai," kata Arianto.
 Menanggapi adanya ancaman warga Sukadamai yang akan memboikot pemilu dengan melakukan aksi Golput. Arianto, berharap aksi golput itu tidak terjadi. "Ya, kita tidak menginginkan warga melakukan golput. pokoknya, permasalahan ini akan segera kita kordinasikan," kata Arianto. (W.06)  
 


JK Besok Tampil di Depan 30.000 Kader


Palembang, SentralPos

Sedikitnya 30.000 kader partai Golkar, diperkirakan menghadiri kampanye akbar di Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya Palembang, yang akan digelar Sabtu besok (21/3). Dalam kampanye akbar ini, dijadwalkan akan tampil sebagai juru kampanye (jurkam) adalah Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla bersama sejumlah fungsionaris DPP lainnya.

 Kampanye terbuka Partai Golkar ini, diperkirakan akan menyedot antusiasme warga terutama para kader dan pendukung Partai Golkar. Selain menggelar kampanye monologis, rangkaian kampanye terbuka parpol dengan nomor urut 23 tersebut, disemarakkan dengan berbagai lomba, seperti tenis meja massal memecahkan rekor MURI, senam massal, serta panjat pinang.
 Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel, Jamratul SE, Kamis (19/3), mengatakan, Jusuf Kalla akan tampil sebagai jurkam pada kampanye monologis tersebut. Sejumlah jurkamnas lainnya seperti Agung Laksono, Syamsul Muarif, dan jurkam lainnya, juga diperkirakan akan turut menyemarakkan kampanye terbuka tersebut.
 “Kampanye monologis akan berlangsung sejak pukul 14.00 hinggal 16.00. Usai kampanye monologis di Lapangan Parkir, JK dan rombongan akan langsung berangkat ke Jambi. Rencananya Calon Presiden Partai Golkar ini akan menginap di Provinsi Jambi tersebut,” ujarnya.
Popularitas JK meningkat
 Sementara itu, pernyataan kesiapan Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla menjadi calon presiden, membuat popularitas Ketua Umum Partai Golkar itu semakin meningkat. Setelah pecah kongsi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata membawa berkah bagi kepopuleran wakil presiden itu, meski masih sangat jauh di bawah SBY dan sejumlah kandidat lain.
 Demikian hasil survei nasional putaran Reform Institute, 28 Februari-13 Maret 2009, yang dipublikasikan hari ini, Kamis (19/3) di Jakarta.
Koordinator Riset Reform Institute, Zaim Saidi, mengatakan, pada survei putaran pertama hingga ketiga, elektabilitas JK hanya pada kisaran 1-2 persen. Kini, elektabilitas JK mencapai 4,29 persen. 
 "Ternyata pecah kongsi SBY-JK, membuat JK bertambah populer. Karena dalam tiga putaran survei, elektabilitas JK di bawah 2 persen, sekarang bisa 4,29 persen," kata Zaim.
Persentase JK menempatkannya dalam posisi lima besar calon presiden yang disukai. Sementara itu, calon incumbent Susilo Bambang Yudhoyono masih berada pada posisi puncak dengan 46,49 persen, disusul Megawati (13,06 persen), Prabowo Subianto (6,75 persen), dan Sri Sultan HB X (4,53). 
 Namun, meningkatnya elektabilitas JK sebagai capres, menyebabkan tingkat kesukaan masyarakat terhadapnya sebagai wapres menurun. Menurut survei ini, Sultan menempati posisi teratas yang dinilai cocok sebagai wapres dengan perolehan 16,24 persen. Di bawahnya, JK dengan 16,16 persen dan Hidayat Nur Wahid (11,59 persen). 
 Sementara itu, peneliti Reform Institute Kholid Novianto mengingatkan, pilihan responden terhadap para capres ini masih bisa berubah. Sebab, sekitar 53,7 persen responden menyatakan masih bisa merubah pilihannya. Sedangkan 45,09 persen responden menyatakan sudah mantap dengan pilihannya saat ini.
 Survei ini merupakan survei putaran keempat, dengan jumlah sample 2.520, tingkat margin error 1,96, dan analisis dilakukan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei dilakukan dengan cara tatap muka. (rel)


Ferry Siap Merumput Lagi


Palembang, SentralPos

Sriwijaya FC akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya, kiper utama mereka, Ferry Rotinsulu tidak perlu menjalani operasi untuk memulihkan cedera ligamen pada lutut kiri yang dideritanya.  

 Menurut Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, kesimpulan ini didapat setelah Ferry melakukan tes MRI di Singapura. Dari data yang diperoleh, Ferry hanya dianjurkan untuk menjalani fisioterapi saja. Kesimpulan ini berbeda dengan kesimpulan saat Ferry melakukan tes di Indonesia. 
 "Ini tentu kabar baik bagi kami. Ferry tidak perlu menjalani operasi. Dia juga sudah bisa tampil meski masih harus menjalani terapi untuk memulihkan cederanya," kata Rahmad saat dihubungi, Kamis (19/3). 
 Sriwijaya FC memang sedang dilanda krisis penjaga gawang. Penyebabnya adalah cedera yang menimpa ketiga kiper yang ada. Ferry harus absen karena menderita cedera ligamen pada lutut kirinya setelah menggunakan sepatu yang lama sudah tidak dipakai.
 Kondisi semakin parah setelah kiper timnas itu dianjurkan menjalani operasi untuk memulihkan cederanya. Nasib yang sama juga dialami oleh kiper kedua Dede Sulaiman. Meski masih dipaksakan untuk tampil, Dede sebenarnya masih dalam kondisi cedera. 
 Yang paling parah adalah kondisi kiper ketiga, Afrianto. Mantan kiper Semen Padang itu harus absen selama setahun karena menderita patah kaki saat membela timnya saat menjamu Seoul FC, beberapa waktu lalu. 
 "Ferry mungkin belum bisa langsung turun. Soalnya, dia sudah lama tidak bertanding. Tapi kami bersyukur dia tidak sampai absen lama seperi Afrianto," kata Rahmad. 

Fauzi Toldo Batal Gabung SFC
 Meski sudah ikut latihan dan diboyong ke Hongkong, Fauzi Toldo batal bergabung dengan Sriwijaya FC. Pasalnya, pihak manajemen Laskar Wong Kito tidak menemukan kesepakatan nilai transfer dengan Pelita Jaya. 
 Menurut Rahmad, saat ini pihaknya sedang mencari kiper lain untuk menutupi pos yang ditinggalkan oleh Afrianto. "Kami ada beberapa nama. Kami akan lihat mana yang sesuai dengan dana yang ada. Karena Ferry sudah bisa main, maka kami hanya mencari satu kiper lagi," kata Rahmad.  
 Toldo dipanggil beberapa hari sebelum SFC bertandang ke Hongkong untuk mengikuti babak penyisihan grup F Liga Champions Asia (LCA) 2009. Sayang, meski sudah diboyong hingga ke Hongkong, Toldo tak juga bisa merumput. Mantan kiper Persikabo itu tidak mendapat izin dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). (vns)


Lebih 'Sreg' Kaos Sobek-Sobek


Jakarta, SentralPos

Dilihat dari koleksi foto-fotonya, hampir tidak ada pakaian 'biasa' yang dikenakan VJ MTV, Marissa. Semuanya bagus, dan yang pasti bernilai selangit. Namun, pecinta fashion ini mengaku jika ia lebih nyaman mengenakan kaos sobek-sobek dan celana pendek.

 "Ya aku sih sesuaikan mood. Kalau mood lagi girly, ya girly. Tapi aku lebih enak pakai jeans, pakai kaos," ujarnya saat ditemui kala launching butik Gucci di Grand Indonesia. 
 Untuk pemilihan pakaian sendiri tak perlu mahal. Yang penting bagi mantan kekasih Daniel Mananta ini adalah kenyamanan. Buktinya, ia punya baju dengan harga di bawah Rp100.000. "Ada. Waktu itu aku ke Jerman, di situ ada Super Sale. Semua harganya 99 sen. Kayak produk Zara yang terkenal di Eropa harganya €300-an, jadi harganya tinggal 99 sen. Sampai sekarang masih ada," tuturnya.
 Marissa juga mengungkapkan, walau sering ada obral yang begitu menggoda imannya untuk berbelanja, namun ia selalu bisa menahan diri untuk tidak kelepasan. 
 "Nggak selalu gila. Kalau ke mall lihat ada sale ya masuk, tapi nggak selalu kalau ada sale belanja. Biasa lah, perempuan. Tapi gue lebih nyaman kalau pakai celana pendek, kaos sobek-sobek, nonton TV di rumah," pungkasnya. (kpl)

Runmulis Tewas dengan 14 Luka Tembak


Prabumulih, SentralPos

Ranmulis (48), Warga Jalan Jendral Sudirman Lorong Minggu II RT 01 RW 02 No 16 Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat, Kamis (19/3) dini hari sekitar pukul 00.15 wIB tewas ditembak tetangganya sendiri sehingga mengalami 14 luka tembakan. 

Informasi yang dihimpun SentralPos dari keluarga korban, kejadian berawal ketika korban yang hendak buang air. Rumah korban yang berbentuk panggung, mengharuskan korban harus keluar rumah untuk menuju kamar kecil yang berada di bawah rumah. 
 Saat itulah, tiba-tiba korban dibrondong oleh tembakan yang dilepaskan oleh Hendrico (23) yang notabane adalah tetangganya sendiri. “Kami masih sempat mendengar Ranmulis membuka pintu bagian bawah rumah, berikut pintu WC. Tak berapa lama kemudian, kami mendengar suara letusan yang membangunkan anggota keluarga lainnya," jelas salah satu keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya. 
 Penasaran dengan bunyi letusan itu, keluarga korban pun langsung mencari bunyi apakah gerangan. Alangkah terkejutnya keluarga korban, ketika baru saja keluar rumah melihat bercak darah di bawah anak tangga dan di dekat pintu samping arah depan rumah korban. 
 Takut terjadi apa-apa dengan korban, keluarganya pun mencoba mencari keberadaan Ranmulis. Teryata, Ranmulis sudah terkapar tak berdaya dengan empat belas luka tembak di poskamling yang berada di dekat rumahnya. Korban kemudian, langsung dilarikan ke RS Pertamina, tetapi akibat luka tembak yang dialaminya korban tewas dalam perjalanan. 
 Kejadian itu, oleh keluarga korban kemudian langsung dilaporkan ke Polres Prabumulih. Mendapatkan laporan warga, anggota Polres Prabumulih langsung bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP). 
 Kapolres Prabumulih, AKBP Imam Syahroni saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadinya penembakan di wilayah Kelurahan Prabumulih yang mengakibatkan korbannya tewas dalam perjalanan saat dibawa ke Rumah Sakit (RS) PT Pertamina untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. 
 “Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, anggota kami langsung melakukan penyelidikan, akhirnya sekitar pukul 05.00 WIB tersangka penembakan yang tak lain tetangga korban berhasil kita amankan," jelas Kapolres. 
 Dia juga menjelaskan, pelaku penembakan bukan hanya Hendrico sendiri. Penembakan itu, dilakukan oleh Hendrico bersama dengan kakanya, Herman (29) yang saat ini masih buron. 
 "Hasil pemeriksaan terhadap tersangka, untuk sementara penembakan itu terjadi bermotofkan dendam. Sebab, korban pernah selisih paham dengan tersangka. Perselisihan itu, kemudian disampaikan oleh tersangka ke kakaknya," jelas Kapolres. 
 Kasat Reskrim AKP Junaedi SH menambahkan, sebelum dibawa ke RSMH Palembang korban sempat dibawa ke RS Pertamina untuk dilakukan otopsi. Hasilnya, selongsong peluru berhasil dikeluarkan dari tubuh korban. (lis)  
 

Ada Anak-anak di Kampanye PDIP


Palembang, SentralPos

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), betul-betul memanfaatkan jadwal kampanye terbukanya untuk menarik simpati masyarakat, Kamis (19/3). Di Palembang, kampanye terbuka perdana bagi partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran ini dilakukan di empat tempat salah satunya di lapangan sepakbola Rumah Susun (Rusun) Kelurahan 24 Ilir. 

 Sama seperti partai politik lainnya, calon anggota (Caleg) dari PDIP pun menebar janji-janjinya seperti memperjuangkan sembako murah dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. 
 Kampanye terbuka PDIP di Rusun ini sendiri, dihadiri ratusan massa pendukungnya. Tak henti-hentinya, yel-yel dukungan diberikan oleh ratusan pendukung partai pimpinan Megawati Soekarno Putri ini untuk kemenangan partai tersebut. 
 Tetapi sayangnya dibalik kerumunan massa yang memerahkan lapangan Rusun itu, masih terlihat adanya anak-anak yang ikut terlibat dalam kampanye. Keberadaan anak-anak itu, entah sebagai peserta kampanye, ikutan orang tuanya atau sekedar menonton saja. Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri dengan tegas menyatakan pelibatan anak-anak dalam kampanye adalah salah satu bentuk pelanggaran Pemilu. 
 Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumsel, Ruslan Ismail ketika dihubungi via handphonennya mengatakan keterlibatan anak-anak dalam kampanye adalah pelanggaran pidana dalam pemilu dengan ancaman hukuman kurungan. 
 Tetapi sambung Ruslan, keberadaan anak-anak dalam kampanye tersebut tegas Ruslan, adalah bentuk eksploitasi anak-anak dan itu dilarang oleh KPU. "Jika anak-anak itu, memakai atribut kampanye maka jelas itu pelanggaran. Jika anak itu, diajak orang tuanya ikut kampanye itu juga pelanggaran," terang Ruslan. 
 Disambungnya, sampai saat ini Panwaslu sendiri sudah menerima banyak laporan terkait pelanggaran Pemilu khususnya keterlibatan anak-anak dalam kampanye. "Laporan pelanggaran yang masuk ke kita, tentang keterlibatan anak-anak dalam kampanye banyak. Tetapi sampai saat ini, anggota saya belum menemukannya langsung dilapangan. Entah kalau di panwascam," tegasnya. (W.03)