Muba, SentralPos
Kondisi Jalan Simpang Tebing Bulang menuju Jirak Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin sangat memprihatinkan. Sepanjang jalan yang merupakan urat nadi perekonomian warga di dua kecamatan itu dipenuhi dengan lubang berdiameter besar. akibatnya, kelancaran arus transportasi dikawasan itu kerap terganggu.
Rata-rata lubang yang berada dijalan itu berdiameter cukup besar yakni berkisar antara 30 cm hingga 50 cm. tak hanya itu dibeberapa titik tertentu jalan itu ada yang aspalnya sudah tidak kelihatan lagi, sehingga fisiknya tidak seperti layaknya badan jalan, melainkan lebih mirip dengan kubangan kerbau.
Padahal, jalan itu, merupakan jalur utama tranportasi warga jirak dan sekitarnya untuk melaksanakan kegiatan perekonomiannya sehari-hari. ironisnya, kondisi itu sudah berlangsung lama, sampai saat ini belum terlihat adanya tanda-tanda kalau jalan itu akan diperbaiki.
Kerusakan yang terjadi dijalan itu, selain disebabkan banyaknya kendaraan yang melintas bermuatan tonase tinggi. intensitas curah hujan yang tinggi dikawasan itu, membuat kerusakan kian parah.
Hasan (40) salah satu sopir truk saat dikonfirmasi SentralPos dilokasi mengeluhkan dengan kondisi jalan menuju desa jirak yang dalam keadaan rusak parah. menurutnya, kerusakan yang terjadi dijalan itu telah merugikan dirinya sebagai sopir. karena, jarak yang seharusnya bisa ditempuhnya dalam waktu dua jam, menjadi molor hingga lima jam.
“Ada beberapa titik jalan rusak parah dan sulit untuk dilalui kendaraan roda empat, kerusakan ini sudah lama sampai saat ini belum ada tanda tanda akan diperbaiki” keluhnya.
Lebih lanjut Hasan berharap, adanya upaya pihak Pemerintah dan instansi yang berkompeten dibidangnya untuk segera melakukan perbaikan terhadao jalan yang rusak. "Kami berharap Pemerintah segera memperbaiki jalan ini, sehingga roda perekonomian masyarakat dapat berjalan lanjar serta aktivitas warga tidak terhambat dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya," harap Hasan.
Hal senada diungkapkan Poniman (30) salah warga setempat mengaku kerusakan jalan ini sudah berlangsung lama, dan dalam setiap harinya tingkat kerusakan terus meluas, apalagi, sekarang musim hujan.
"Kemacetan arus lalu lintas dijalan ini sudah menjadi pemandangan kami sehari-hari, kendaraan harus antri untuk melewatinya satu persatu untuk keluar dari kubangan lumpur tersebut belum lagi sering dilewati kendaraan bermuatan berat sehingga membuat jalan bertambah parah," ungkapnya. (Kur)