Kamis, Maret 19, 2009

JK Besok Tampil di Depan 30.000 Kader


Palembang, SentralPos

Sedikitnya 30.000 kader partai Golkar, diperkirakan menghadiri kampanye akbar di Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya Palembang, yang akan digelar Sabtu besok (21/3). Dalam kampanye akbar ini, dijadwalkan akan tampil sebagai juru kampanye (jurkam) adalah Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla bersama sejumlah fungsionaris DPP lainnya.

 Kampanye terbuka Partai Golkar ini, diperkirakan akan menyedot antusiasme warga terutama para kader dan pendukung Partai Golkar. Selain menggelar kampanye monologis, rangkaian kampanye terbuka parpol dengan nomor urut 23 tersebut, disemarakkan dengan berbagai lomba, seperti tenis meja massal memecahkan rekor MURI, senam massal, serta panjat pinang.
 Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel, Jamratul SE, Kamis (19/3), mengatakan, Jusuf Kalla akan tampil sebagai jurkam pada kampanye monologis tersebut. Sejumlah jurkamnas lainnya seperti Agung Laksono, Syamsul Muarif, dan jurkam lainnya, juga diperkirakan akan turut menyemarakkan kampanye terbuka tersebut.
 “Kampanye monologis akan berlangsung sejak pukul 14.00 hinggal 16.00. Usai kampanye monologis di Lapangan Parkir, JK dan rombongan akan langsung berangkat ke Jambi. Rencananya Calon Presiden Partai Golkar ini akan menginap di Provinsi Jambi tersebut,” ujarnya.
Popularitas JK meningkat
 Sementara itu, pernyataan kesiapan Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla menjadi calon presiden, membuat popularitas Ketua Umum Partai Golkar itu semakin meningkat. Setelah pecah kongsi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata membawa berkah bagi kepopuleran wakil presiden itu, meski masih sangat jauh di bawah SBY dan sejumlah kandidat lain.
 Demikian hasil survei nasional putaran Reform Institute, 28 Februari-13 Maret 2009, yang dipublikasikan hari ini, Kamis (19/3) di Jakarta.
Koordinator Riset Reform Institute, Zaim Saidi, mengatakan, pada survei putaran pertama hingga ketiga, elektabilitas JK hanya pada kisaran 1-2 persen. Kini, elektabilitas JK mencapai 4,29 persen. 
 "Ternyata pecah kongsi SBY-JK, membuat JK bertambah populer. Karena dalam tiga putaran survei, elektabilitas JK di bawah 2 persen, sekarang bisa 4,29 persen," kata Zaim.
Persentase JK menempatkannya dalam posisi lima besar calon presiden yang disukai. Sementara itu, calon incumbent Susilo Bambang Yudhoyono masih berada pada posisi puncak dengan 46,49 persen, disusul Megawati (13,06 persen), Prabowo Subianto (6,75 persen), dan Sri Sultan HB X (4,53). 
 Namun, meningkatnya elektabilitas JK sebagai capres, menyebabkan tingkat kesukaan masyarakat terhadapnya sebagai wapres menurun. Menurut survei ini, Sultan menempati posisi teratas yang dinilai cocok sebagai wapres dengan perolehan 16,24 persen. Di bawahnya, JK dengan 16,16 persen dan Hidayat Nur Wahid (11,59 persen). 
 Sementara itu, peneliti Reform Institute Kholid Novianto mengingatkan, pilihan responden terhadap para capres ini masih bisa berubah. Sebab, sekitar 53,7 persen responden menyatakan masih bisa merubah pilihannya. Sedangkan 45,09 persen responden menyatakan sudah mantap dengan pilihannya saat ini.
 Survei ini merupakan survei putaran keempat, dengan jumlah sample 2.520, tingkat margin error 1,96, dan analisis dilakukan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei dilakukan dengan cara tatap muka. (rel)


Tidak ada komentar: