Selasa, Agustus 04, 2009

BBM Subsidi Diduga Dijual ke Industri


* Di SPBU Sekayu

Muba, SentralPos

Selisih harga antara harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan BBM yang dijual ke industri, membuat pengusaha SPBU nakal di Sekayu mengambil keuntungan dengan menjual BBM itu untuk kepentingan industri.
Modus yang digunakan adalah dengan melayani pembelian melalui derigen. Ini bisa dilihat di SPBU Sekayu. Ironisnya, pihak terkait yang mengetahui adanya penjualan dengan menggunakan derigen itu terkesan menutup mata saja.
Pantauan SentralPos, Senin (3/8) terlihat terlihat antrian pengisian BBM dengan menggunakan puluhan derigen. Derigen yang telah diisi penuh dengan BBM itu, kemudian diangkut menggunakan kendaraan Pick Up.
Diduga BBM yang dibeli dari SPBU Sekayu itu, akan digunakan untuk kepentingan industri.
Salah seorang pembeli BBM di SPBU Sekayu dengan menggunakan derigen mengaku bernama Syaipul, saat dikonfirmasi SentralPos membenarkan kalau ia membeli BBM di SPBU Sekayu untuk kepentingan Perusahaannya.
Menurutnya, dia membeli BBM itu untuk sebuah perusahaan yang tengah melaksanakan pekerjaan proyek Jembatan di Kawasan Kecamatan Sungai Keruh.
"Ya, BBM ini untuk kepentingan CV. Halim Jaya yang tengah mengerjakan proyek Jembatan di Sungai Keruh, dan saya biasa melakukan pembelian BBm dengan menggunakan derigen, biasanya setiap 2 hari sekali saya membeli BBM di SPBU ini," kata Syaiful.
Penanggung Jawab SPBU Sekayu, Fikri saat dikonfirmasi SentralPos tidak membantah kalau pihaknya melayani pembelian dengan menggunakan derigen. Menurutnya, hal itu dilakukannya untuk membantu masyarakat, Khususnya masyarakat yang bermukim di daerah-daerah yang jauh dari keberadaan SPBU.
"Terus terang pak, kita pusing dengan permasalahan ini, karena tiap kita mengisi BBM dengan menggunakan derigen baik itu, malam hari, maupun siang hari selalu dijadikan masalah. padahal, tujuan kita melayani pembelian dengan menggunakan derigen ini, bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk membantu masyarakat," katanya.
Sementara itu sejumlah, Konsumen SPBU Sekayu mengeluhkan banyaknya pembelian dengan menggunakan derigen. Karena menurut mereka, konsumen dengan menggunakan kendaraan yang akan melakukan pengisian BBM, kerap terhambat dengan aktivitas pengisian BBM dengan derigen ini.
"Ya, kita terganggu dengan adanya aktivitas pengisian BBM dengan derigen ini, karena pihak SPBU sendiri sering mengutamakan pengisian di derigen ketimbang kami sebagai konsumen dengan menggunakan kendaraan sepeda motor. mungkin, karena untungnya lebih besar daripada pembelian dengan kendaran, jadi mereka megutamakan pengisian derigen," keluh Yanto, (40) salah seorang yang dibincangi SentralPos saat hendak mengisi BBM di SPBU Sekayu.
Lebih lanjut dikatakan Yanto, seharusnya pihak SPBU tidak melakukan penjualan dengan menggunakan derigen, karena menurut aturannya, SPBU itu hanya untuk melayani pengisian dengan menggunakan kendaraan.
"BBM yang dijual di SPBU inikan untuk kepentingan masyarakat, karena harganya juga ada subsidi dari Pemerintah, tapi kalau mereka jual kepada derigen, bisa saja BBM itu digunakan untuk kepentingan industri, kalau ini terjadi tentunya selain merugikan masyarakat juga merugikan negara," katanya.
Lebih lanjut dia berharap adanya upaya dari Pihak Pemerintah dan Instansi terkait lainnya untuk segera melakukan penertiban terhadap SPBU yang melakukan penjualan dengan menggunakan derigen. "Kami berharap adanya upaya dari Pemerintah dan pihak Pertamina untuk mengambil tindakan tegas, terhadap SPBU yang melayani pembelian dengan derigen," harapnya. (Kur)

Tidak ada komentar: