Kamis, April 02, 2009

Uang Tak Dapat Nyawa Hampir Melayang


Palembang,sentralpos


Agung Zulyanto (26), warga Jalan Talang Putri Lr Kelinci Talang Putri dan Arman (20), warga Kampung Bali Lr Serinanti RT 09 no 30 Kelurahan Mariana Banyuasin, nyaris saja malaikat maut menjemput mereka di Jalan Dempo Luar tepatnya di depan loket Travel Perdana No 64 D Palembang, Kamis (2/4) sekitar pukul 13.30 WIB.
Tetapi untunglah, nyawa keduanya bisa diselamatkan oleh anggota Poltabes Palembang yang melakukan patroli di kawasan itu. Walaupun begitu, keduanya tetap saja babak belur dan harus diangkut ke Mapoltabes Palembang.
Kedua sekawan ini, diamuk oleh massa kerana ketahuan menjambret Rini (23), warga Segaran Rt 8 No 59 Kelurahan 14 Ilir. Informasi yang dihimpun SentralPos, kejadian berawal saat korban bersama teman kerjanya Junaidi (24), baru saja mengambil uang ke Bank Central Asia (BCA) senilai Rp 7,9 juta.
Uang itu oleh korban, dimasukkan ke dalam kantong plastik. Setelah itu keduanya, langsung meninggalkan BCA menggunakan sepeda motor dengan maksud kembali ke tempat kerja keduanya. Tetapi, baru saja keduanya sampai tiba-tiba kedua tersangka yang mengendarai sepeda motor Yamaha Force One BG 6594 langsung memepet kedua korban. Dengan gerak cepat, salah satu dari kedua tersangka langsung menarik kantong plastik berisikan uang yang dibawa oleh Rini.
Berhasil menggondol kantong berisikan uang tersebut, kedua tersangka langsung tancap gas. Tetapi, kejadian itu tidak didiamkan saja oleh Junaidi. Ia langsung mengejar kedua tersangka dengan sepeda motornya, malang bagi kedua tersangka ini sepeda motor yang mereka kendalikan untuk kabur justru terjebak macet di Jalan Dempo Luar.
Kesempatan emas itu, tidak disia-siakan Junaidi. Ia langsung menabrakan sepeda motornya ke sepeda motor yang dikendarai kedua tersangka dan langsung berteriak "rampok". Tak pelak, teriakan itu sudah cukup menggerakkan warga sekitar untuk memberikan pelajaran kepada kedua tersangka.
Keduanya pun tak mampu berbuat apa-apa, ketika warga mulai merapat dan mendekati mereka. Maklumlah, keduanya masih mengeluh kesakitan akibat terjatuh dari motor usai ditabrak oleh Junaidi. Keduanya pun, langsung menjadi bulan-bulanan massa yang sudah emosi.
Berbagai pukulan, tendangan diberikan massa kepada keduanya. Sehingga, keduanya bak menjadi sansak hidup. Kalau saja, tidak ada patroli polisi yang lewat bisa jadi keduanya kini tinggal nama dan mendekam di taman pemakaman umum (TPU) bukan ruang tahanan Mapoltabes Palembang. (W.19)

Tidak ada komentar: