Kamis, April 02, 2009

'Mano Julia Pereznyo ?'


Oleh : Dicky Wahyudi

Bagi partai politik (parpol), momen kampanye adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja mereka. Kampanye juga, sebagai bentuk show of force (unjuk kekuatan) bagi parpol-parpol tertentu.
Sehingga tidak jarang, banyak parpol lebih memilih melakukan kampanye terbuka dengan massa besar-besaran. Tetapi dibalik kedatangan masyarakat untuk melihat kampanye parpol itu, teryata bukan hanya sekedar untuk mendengarkan orasi elite-elite parpol dengan segala janjinya tetapi juga ada cerita menarik yakni melihat hiburan yang ditampilkan. Maklumlah, banyak parpol yang menghadirkan artis ibukota untuk menghibur massanya.
Misalnya dalam kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) di Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya beberapa waktu lalu, partai berlambangkan matahari ini mendatangkan pedangdut Irma Darmawangsa, bahkan dalam kampanye putaran kedua tanggal 4 nanti, PAN mengdatangkan band papan atas Naif. Sementara kampanye Golkar di Lapangan Patra Jaya Plaju, Rabu (1/4) mendatangkan ST 12.
Tidak mau kalah dengan partai besar lainnya, Partai Barisan Nasional (Barnas) dalam kampanyenya di Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya, Kamis (3/4) juga mendatangkan pedangdut hot, Julia Perez (Jupe). "Mano Jupe nyo," celetuk Sri (32) sambil menggendong anaknya yang masih balita kepada temannya.
Celetukan ibu rumah tanggga (IRT) muda ini kepada temannya tersebut, sepintas suatu yang biasa. Tetapi ada kesan menarik dari kata-kata wanita yang mengaku berasal dari Plaju dan datang bersama warga se kampungnya tersebut.
Menariknya, ternyata bagi wanita tersebut ia tidak terlalu mempedulikan kata-kata 'manis' yang disampaikan 'elite' Barnas dalam orasi mereka. Bagi Sri, lebih menarik mendengarkan suara emasnya Jupe. "Aku ikut kampanye, selain diberi bajo kaos dan yang lainnya juga karena nak jingok (mau lihat) Julia Perez," ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Antoni (22), warga Keramasan Kertapati. Lajang yang mengaku mau hadir di kampanye parpol manapun asal diberi 'sesuatu' tersebut terlihat asyik berjoget berbaur dengan simpatisan Barnas lainnya.
Bahkan ketika Jupe melantunkan salah satu lagu dangdut, Antoni bersama beberapa pemuda tanggung lainnya merengsek maju kedepan panggung sehingga membuat panitia cukup kerepotan memperingatkan massa agar tidak terus merengsek karena bisa berakibat robohnya panggung yang ditempati elite Barnas tersebut.
"Kapanlagi nak jingok Jupe dari dekat, gratis pulo. Selama ini, hanya pacak jingkoknya di TV," ungkap Antoni diaminin tiga temannya yang terus gerjoget penuh semangat.
Disambungnya, bagi dia dan teman-temannya apa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh Barnas seperti Gempar Soekarno Putra, Rahidin H Anang tidaklah dipedulikan. "Untuk apo dengarkan kato-kato mereka di pucuk panggung itu, lah bosan. Lemak joget dan nyingok Jupe," ungkapnya.
Selain itu beber dia, ia dan tiga temannya mau ikut kampanye Barnas tidak lain sekedar mencari hiburan dan yang lainnya. "Kami galak ikut kampanye, karena dapat baju kaos, dapat makan, dan dapat lainnyolah. Yang pasti biso jingok Jupe. Kalau siapa nak dipilih itu kagek urusannya, belum tentu Barnas. biso bae partai lain. Rahasialah," jelasnya.
Pendapat dua massa Barnas ini, mungkin mewakili pendapat sebagian masyarakat lainnya yang ikut kampanye parpol. Jujur harus kita akui, hiburan dengan mendatangkan artis ibu kota masih menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk hadir dalam kampanye parpol. Inilah akibat, mandegnya pendidikan politik di negeri ini.

Tidak ada komentar: